Banda Aceh (Waspada Aceh) – Puluhan mahasiswa Unsyiah (Universitas Syiah Kuala) menggelar aksi damai memperingati 20 Tahun Reformasi, di depan gedung DPR Aceh di Banda Aceh, Senin (21/5/2018).
Para mahasiswa menuntut agar kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Indonesia selama Orde Baru dan setelahnya, khususnya yang terjadi di Aceh bisa dituntaskan.
“Sudah 20 tahun reformasi, tapi kasus penyelesaian pelanggaran HAM masih belum tercapai,” kata Kordinator Aksi, Aditya Siddiq dalam orasinya.
Aditya menyebutkan, banyak problem masyarakat yang juga masih menjadi ‘PR’ bagi pemerintah. Apalagi baru-baru ini, kata Aditya, persoalan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia, naiknya sembako, bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik, membuat masyarakat semakin sengsara.
Ditambah masalah keuangan Indonesia terus mengalami penurunan drastis. “Kita sangat prihatin terhadap jalannya roda pemerintahan yang seolah tidak memikirkan rakyatnya,” ujarnya.
Dalam aksi itu, mahasiswa juga menggelar aksi teatrikal. Seorang mahasiswa dikafani sekujur tubuhnya dan bercak merah, lalu mahasiswa mengangkatnya mengitari gedung DPRA. “Ini sebagai tanda bahwa mahasiswa siap dengan apapun yang terjadi,” ujarnya.(cdr)
