Banda Aceh (Waspada Aceh) – Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Setdakot Banda Aceh, Muzakkir mengakili Wali Kota, Aminullah Usman mengatakan, saat ini karakter generasi muda kita mulai luntur akibat pengaruh negatif modernisasi dan globalisasi, sehingga menjerumuskan generasi muda pada perilaku menyimpang dalam penggunaan media sosial.
“Apalagi saat ini hoax sangat mudah disebarluaskan melalui medsos. Untuk itu saya mengingatkan, agar bijaklah dalam bersosial media,” ungkap Muzakkir ketika membuka kegiatan sosialisasi pembinaan karakter bangsa bagi generasi muda di Kota Banda Aceh, berlangsung di Aula SKB Lampineung Banda Aceh, Rabu (6/11/2019).
Dalam sambutan mewakili wali kota, Muzakkir mengatakan, kondisi seperti ini akan menjadi tantangan bagi semua masyarakat dan bangsa Indonesia. Dengan demikian, harus sama-sama mengantisipasi dengan memperkuat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
“Melalui pembinaan karakter bangsa diyakini mampu menegakkanIndonesia berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebangsaan Indonesia,” pungkas Muzakkir.
Kata Muzakkir, Pemko Banda Aceh bersama instansi terkait akan terus rutin mensosialisasikan pembinaan karakter bangsa kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Juga melalui forum-forum lain yang ada kaitannya dengan wawasan kebangsaan yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif termasuk berwawasan kebangsaan cedas dan sehat.
“Kota Banda Aceh ini seperti miniatur Indonesia. Ada banyak masyarakat kota yang berasal dari berbagai sub etnis di ibukota Provinsi Aceh dan dapat menjalin hubungan dengan baik,” tutur Muzakkir.
Sementara Kepala Badan Kesbangpol Kota Banda Aceh T.Samsuar mengatakan, tujuan pembinaan karakter bangsa untuk memberi pengetahuan dan pemahaman masyarakat dan pemuda terhadap jati diri bangsa yang berakhlak mulia, berwawasan kebangsaan dan cinta terhadap tanah air. Selain itu juga mampu mengantisipasi pengaruh globalisasi dan arus teknologi informasi yang tanpa batas saat ini.
Sosialisasi pembinaan karakter bangsa diikuti 100 orang peserta dari unsur pemuda gampong, mahasiswa dan BKPRMI itu menghadirkan nara sumber dari unsur akademisi, BNPT, Ketua FKUB dan FPK Banda Aceh, Kepala BNN Kota Banda Aceh dan Kepala Badan Kesbangpol Banda Aceh. (T.Mansursyah)