Singkil (Waspada Aceh) – Jembatan yang bisa menghubungkan antara Kota Subulussalam dengan Kabupaten Aceh Singkil, yang roboh sejak empat tahun lalu, dilaporkan masih belum mengalami perbaikan hingga sekarang.
Informasi dihimpun Waspada, jembatan yang terletak di Desa Lae Sipola Kec. Singkohor Aceh Singkil telah roboh sejak tahun 2015 silam. Ironisnya, hingga kini akses yang menghubungkan Kecamatan Singkohor Aceh Singkil dengan Kecamatan Penanggalan Subulussalam maupun Kecamatan Suro, lumpuh dan harus melalui jalur Desa Lae Sipola.
Hanya saja, saat debit air sungai kecil, warga tetap memaksakan kendaraannya melewati sungai kecil tersebut. Namun jika debit air sungai besar, warga terpaksa melewati Kecamatan Gunung Meriah menuju ibukota atau melewati Desa Tran D4 melalui Desa Longkip Subulussalam dengan jarak tempuh lebih jauh. Padahal bila melalui jembatan yang roboh itu, lintasannya menjadi lebih pendek dari Singkohor menuju Penanggalan.
“Jika jembatan itu bagus, warga Lae Sipola lebih mudah menjual hasil kebun atau peternakan mereka ke Subulussalam dan juga sebaliknya,” kata Hendri Bako, salah satu mahasiswa Banda Aceh, kepada wartawan, Rabu (6/11/2019). Dia mengaku prihatin atas kondisi kampung halamannya itu.
“Kami dari Ikatan Mahasiswa Singkohor di Banda Aceh dan Aceh Besar menyesalkan sikap Pemkab Aceh Singkil yang dinilai kurang perhatian terhadap jembatan yang roboh dan tak kunjung diperbaiki itu.
Disebutkannya, jembatan Desa Lae Sipola sudah 4 tahun lebih terbengkalai akibat banjiir bandang 2015 yang lalu. Namun herannya sampai saat ini belum ada tindakan atau solusi untuk pembangunan kembali.
Padahal dalam kampanye politiknya, pasangan Bupati/Wakil Bupati, Dulmusrid-Sazali terus menyerukan semboyan perubahan untuk daerah ini. “Namun perubahan itu hanya retorika saja atau mandul,” ucap Hendri. (Cah)