Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian (DKPP) Kota Lhokseumawe akan memanggil pihak Depot Pertamina, menyusul terjadinya kelangkaan minyak solar bersubsidi, sehingga menyebabkan nelayan terpaksa gantung jala alias tak melaut.
Terhitung hampir satu bulan lebih, kelangkaan solar bersubsidi terjadi. Para nelayan kecil, yang menggantungkan hidupnya dari mencari ikan di laut, dengan menggunakan perahu motor, harus menganggur (tidak melaut) karena tidak bisa mendapatkan BBM jenis solar.
Kepala DKPP Kota Lhokseumawe, Rizal, Senin (21/10/2019) mengatakan, terkait kelangkaan solar, kehidupan nelayan menjadi kritis. Kalau pun ada solar, harganya cukup mahal.
Rizal mengaku sudah banyak menerima keluhan dari para nelayan tentang kelangkaan solar bersubsidi.
Dia mengatakan, DKPP Kota Lhokseumawe akan segera memanggil pihak Depot Pertamina secara resmi, untuk mempertanyakan dan membahas persoalan kelangkaan solar yang semakin parah itu.
“Kita akan memanggil pihak Depot Pertamina untuk mempertanyakan soal kelangkaan solar. Meski kita tahu pasokan minyak sesuai permintaan pemerintah, namun yang terjadi sekarang, malah kelangkaan solar semakin parah sampai nelayan tak bisa melaut,” ujarnya.
“Puluhan kapal terpaksa menepi, dan nelayan menganggur dan tidak melaut. Untuk memenuhi ekonomi keluarga terpaksa berutang,” paparnya. (b16)