Jumat, Maret 29, 2024
Google search engine
BerandaSetelah Terombang-ambing di Laut, 120 Etnis Rohingya Ditampung di BLK Lhokseumawe

Setelah Terombang-ambing di Laut, 120 Etnis Rohingya Ditampung di BLK Lhokseumawe

Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Sekitar 120 warga etnis Rohingya yang sempat terombang- ambing di tengah laut kawasan Bireun, dengan boat (kapal) kecil, akhirnya dievakuasi melalui Pelabuhan Asean, Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021) pukul 00.30 WIB.

Boat yang ditumpangi etnis Rohingya terdiri anak-anak, perempuan dewasa maupun laki-laki dewasa, berhasil ditarik pihak TNI Angkatan Laut (AL) menggunakan KRI Parang-647. Mereka langsung dibawa menggunakan bus menuju Balai Latihan Kerja (BLK) Gampong Meunasah Mee, Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, sebagai tempat penampungan sementara.

Pada saat proses evakuasi warga etnis Rohingya, selain dilakukan TNI Lanal Lhokseumawe, dibantu UNHCR, IOM serta pihak terkait lainnya. Turut hadir Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah, Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol Arm Oke Kistiyanto, dan Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto.

Pejabat Protection Associate of UNHCR, Oktina, kepada sejumlah wartawan mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah yang mau menerima pengungsi Rohingya yang sudah lama terombang-ambing di lautan.

“UNHCR akan terus menyupport pemerintah untuk membantu pengungsi Rohingya. Akan dilakukan pengecekan (pemeriksaan) kesehatan dan melakukan pendataan ulang. Dari data sementara 120 orang, beberapa anak-anak, perempuan dewasa maupun laki-laki dewasa. Selain itu mereka akan dikarantina di BLK selama 14 hari, kata Oktina.

Sementara Kabag Humas Pemko Lhokseumawe, Marzuki, saat dikonfirmasi menyebutkan, seratusan pengungsi etnis Rohingya yang saat ini berada di Balai Latihan Kerja (BLK) sepenuhnya menjadi tanggung jawab UNHCR dan IOM.

“Kita hanya menyediakan fasilitas untuk penampungan sementara, bukan tempat permanen. Untuk kebutuhan logistik selama penampungan sudah ditangani IOM dan UNHCR,”pungkasnya. (Syaiful).

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments