Selasa, Oktober 8, 2024
BerandaAcehSelain Banda Aceh, Ini Daerah Berpotensi Hujan Lebat Selama 3 Hari ke...

Selain Banda Aceh, Ini Daerah Berpotensi Hujan Lebat Selama 3 Hari ke Depan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Banda Aceh dan sekitarnya sejak Selasa dini hari (17/9/2024) terus diguyur hujan lebat, kilat/petir dan angin kencang. Akibat terus diguyur hujan, beberapa halaman depan rumah masyarakat di Banda Aceh juga ikut tergenang.

Berdasarkan pantauan, hujan lebat tidak hanya terjadi di Banda Aceh, namun ada 12 daerah lainnya juga berpotensi hujan lebat, kilat/petir dan angin kencang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah Aceh, kepada waspadaaceh.com mengatakan untuk hari ini Selasa (17/9/2024) ada 13 daerah di Aceh yang berpotensi hujan lebat. Daerah tersebut adalah, Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Tenggara, Aceh Besar, Aceh Tengah, Nagan Raya, Subulussalam, Gayo Lues dan Simeulue.

Sementara pada hati Rabu (18/9/2024) BMKG juga memprediksi ada 11 daerah yang berpotensi hujan lebat, yaitu Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Tenggara, Aceh Besar, Aceh Tamiang, Banda Aceh, Nagan Raya dan Gayo Lues.

Sedangkan untuk hati Kamis (19/9/2024) BMKG memprediksi akan terjadi hujan lebat pada daerah Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Subulussalam, Gayo Lues dan Bireuen.

Karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan bencana lain yang diakibatkan dari hujan lebat secara terus menerus maupun hujan dengan durasi lama.

Selain itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan terutama saat berkendara dalam keadaan hujan dengan intensitas sedang atau lebat karena dapat mengurangi jarak pandang serta kondisi jalanan yang licin.

“Jika terjadi angin kencang, agar menghindari pohon atau tiang yang rawan tumbang,” kata Forecaster on Duty atau Prakirawan BMKG SIM, Betsi.

Selain itu, lanjut Betsi, pemerintah dan masyarakat diimbau juga untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

“Misalnya melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon, bekerjasama membersihkan saluran irigasi di setiap daerah masing-masing,” imbaunya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER