Jumat, April 19, 2024
Google search engine
BerandaLaporan KhususSambut Baik PTM, SMK ASD Foundation 90 Persen Sudah Vaksin

Sambut Baik PTM, SMK ASD Foundation 90 Persen Sudah Vaksin

“Sejak awal Pandemi COVID-19, kami sudah melihat komitmen Pemerintah Aceh, khususnya Disdik Aceh untuk membentengi dunia pendidikan kita dari serangan virus tersebut. SMK ASDF sebagai salah satu satuan pendidikan tingkat atas di Aceh ikut mendukung semua program yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan”

— Kepala SMK ASDF Juli, Teuku Boihaqi —

Akhirnya sekolah saat ini sudah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) atau juga dikenal dengan Pertemuan Tatap Muka terbatas atau PTMT. Meskipun demikian, kewaspadaan terhadap penularan COVID-19 yang saat ini sudah memiliki banyak varian harus tetap ditingkatkan.

Karena ancaman virus yang masih membayang-bayangi pembelajaran tatap muka sehingga guru maupun siswa harus pandai-pandai menjaga diri dan lingkungan agar tidak terpapar COVID-19.

Maka dari itu, Pemerintah Aceh telah memberikan rambu-rambu bagaimana menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tatap muka yang harus dipatuhi oleh semua pihak. Rambu-rambu itu seperti durasi waktu pembelajaran tatap muka terbatas serta protokol kesehatan yang harus dipatuhi.

Usaha untuk mencegah penyebaran COVID-19 harus terus ditingkatkan, meski kasus COVID-19 mulai menurun dan pembelajaran tatap muka telah dilaksanakan dengan catatan tetap mengedepankan perlindungan terhadap siswa dari paparan COVID-19.

Maka dari itu Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, tetap menekankan kepada sekolah untuk mengedepankan prokes secara ketat.

 

Alhudri, menyebutkan, prokes sangat perlu dijalankan sebagai upaya Dinas Pendidikan Aceh untuk menjamin keamanan siswa dari ancaman COVID-19 saat menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Untuk itu, semua satuan pendidikan di Aceh, yang telah melaksanakan PTM, tidak boleh kendor dalam menerapkan aturan prokes serta dibarengi dengan vaksinasi.

Vaksin Pelajar di SMK ASDF, Juli, Bireuen Capai 90 Persen

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ASD Foundation, Juli, Bireuen, menyambut baik PTM yang telah dilaksanakan 100 persen. Hal itu sesuai diberlakukan sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tanggal 21 Desember 202, Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, No HK.01.08/ Menkes/6678/2021, dan No 443-5847 Tahun 2021.

Di mana dalam SK tersebut, tertulis sejak 10 Januari 2022, seluruh siswa kembali ke sekolah, belajar di dalam ruang kelas, dan diampu secara langsung oleh guru mata pelajaran.

Kepala Sekolah SMK ASDF, Teuku Boihaqi, Jumat (6/5/2022) mengatakan, jauh-jauh hari ketika Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh mulai menggalakkan vaksinasi, pihaknya segera ambil bagian untuk melakukan vaksinasi pelajar, yang seluruhnya merupakan santri Dayah Entrepreneur Darussalam, Juli, Bireuen.

Kepala Sekolah SMK ASDF, Teuku Boihaqi. (Foto/Ist)

“Sejak awal pandemi COVID-19, kami sudah melihat komitmen Pemerintah Aceh, khususnya Disdik Aceh untuk membentengi dunia pendidikan kita dari serangan virus tersebut. SMK ASDF sebagai salah satu satuan pendidikan tingkat atas di Aceh ikut mendukung semua program yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan,” ujar Boihaqi, lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir.

Untuk menyiapkan diri dengan berbagai perubahan, dari awal dibukanya vaksinasi untuk umum, SMK ASDF kata Boihaqi, sudah mengambil bagian. Seluruh siswanya diberikan kesempatan mengikuti vaksinasi. Hasilnya, 90 persen siswa di sana telah divaksin.

SMK Butuh Banyak Praktik

Boihaqi mengakui belajar daring, belajar dari rumah, memiliki banyak kendala sehingga situasi tersebut berpengaruh bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya SMK yang membutuhkan banyak praktik.

“Alhamdulillah, dengan kerja keras semua pihak, akhirnya kita Kembali dapat menggelar belajar tatap muka langsung di dalam kelas,” katanya. Dia mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Aceh yang serius ikut menangani pandemi COVID-19.

Terpisah, Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Aceh, Asbaruddin menargetkan, setelah memasuki PTM sekolah dapat menyusun dan menerapkan kurikukum Merdeka Belajar. Penerapan ini  menggunakan jadwal blok pada pembagian roster belajar sehingga dapat melaksanakan teaching factory (pembelajaran berbasis pabrik).

Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Aceh, Asbaruddin. (Foto/Ist)

Teaching Factory di SMK ini, ucap Asbar, harus mendapat prioritas dari manajemen sekolah agar program ini dapat terlaksana dengan baik.

“Setiap proses pembelajaran dapat melaksanakan model pembelajaran project based learning (pembelajaran berbasis produksi),” sebutnya.

Model ini, kata Asbar, diharapkan dapat menjadi wadah inkubator bisnis sehingga dapat mencetak tamatan yang mampu bersaing mendapatkan pekerjaan atau menjadi wirausaha dengan mampu membuka usaha baru setelah tamat dari SMK. (Adv)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER