Kamis, Mei 16, 2024
Google search engine
BerandaAcehRocky Gerung Beri Skor 10/1.200 Terhadap Kebebasan Berpendapat di Indonesia 

Rocky Gerung Beri Skor 10/1.200 Terhadap Kebebasan Berpendapat di Indonesia 

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung memberikan skor 10/1.200 terhadap kebebasan berpendapat di Indonesia.

Hal itu disampaikan Rocky Gerung dalam seminar yang diselenggarakan KAMMI Turki dengan bekerjasama dengan PPI Turki, PPI Istanbul serta bersama beberapa organisasi kemahasiswaan Diaspora lainnya di Turki. Seminar ini diselenggarakan di Gedung Pusat Kepemudaan Uskudar, tepatnya di salah satu distrik bernama Uskudar di bagian Istanbul Asia, Jumat (19/1/2024).

Di awal pemaparannya, Rocky Gerung, mengatakan politik kita dijalankan tanpa adanya pondasi politik yang kuat sehingga politik yang seharusnya menjadi alat tukar tambah gagasan malah menjadi alat tukar tambah material. Hal ini mengakibatkan masyarakat terjerumus masuk ke dalam kegelapan politik kekuasaan yang berdampak kepada menurunnya indeks demokrasi Indonesia dan kebebasan berpendapat di tengah masyarakat.

Beliau juga menyinggung bahwa masyarakat malah disuguhkan dengan hal-hal yang justru tidak membangun dan cenderung memperburuk kondisi intelektual di masyarakat. Contohnya adalah gemoy-gemoyan yang menurutnya tidak memiliki bobot intelektual sama sekali.

Di pertengahan acara, Rocky Gerung sempat menyinggung tentang permasalah dinasti kekuasaan yang sekarang tengah dilakukan oleh Presiden Jokowi.

“Sebagai kepala negara dia buruk, tetapi sebagai kepala keluarga dia bagus karena dia beternak politisi di keluarganya sendiri,” ucap Rocky Gerung.

Sementara itu, KAMMI Turki menilai hal ini sangat disayangkan dikarenakan politisi-politisi di Indonesia secara terang-terangan disuguhkan dan dipilih berdasarkan kedekatan kekeluargaan dan orang dalam, bukan berdasarkan kadar dan kapasitas intelektual yang dimiliki. Hal ini merupakan suatu ironi karena nepotisme yang tengah dikubur dalam-dalam sejak era reformasi justru digali dan diangkat kembali pada masa pemerintahan Jokowi.

Ketua Umum KAMMI Turki 2022-2023, Fiqhy Rodhiyya menilai kebebasan intelektual menjadi kunci agar fungsi demokrasi berjalan dengan semestinya.

“Ketika mereka dibelenggu oleh kebodohan dan kejumudan disanalah demokrasi pun rusak dan hancur, seperti buah yang baik tidak bisa dicerna oleh lambung yang sakit,” jelasnya.

Dia juga menyampaikan terima kasih secara khusus kepada Rocky Gerung dan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam meyukseskan seminar ini

Agenda ini diadakan dengan landasan kekhawatiran Diaspora mahasiswa Indonesia di Turki akan menurunnya indeks kebebasan berpendapat dan berdemokrasi di tanah air, sehingga tema yang diusung adalah, “Memaknai Kebebasan Intelektual”.

Agenda ini diselenggarakan secara terbuka, tidak hanya untuk mahasiswa melainkan untuk seluruh Diaspora Indonesia di Turki sehingga antusiasme yang didapat sangat tinggi. Peserta yang hadir diperkirakan lebih dari 300 orang dan datang dari berbagai kota di Turki. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER