Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dayah RIAB (Ruhul Islam Anak Bangsa) pada masa mendatang diharapkan dapat menjadi pilot project Dayah se-Aceh, bahkan menjadi contoh dayah se-Indonesia.
“Mengingat Ruhul Islam Anak Bangsa merupakan Dayah yang komplit dan terintegrasi, baik dunia mau pun akhirat. Sudah wajar harapan jadi pilot project dayah di Aceh maupun Indonesia pada masa mendatang,” kata Kepala Badan Dayah Provinsi Aceh, Usamah Elmadny, saat menggelar RIAB Fair ke-7 di halaman komplek RIAB di Aceh Besar, Minggu (14/10/2018).
Usamah mengakui, beberapa tahun terakhir pemerintah kurang memerhatikan perkembangan RIAB. “Terakhir masa pemerintahan Abu Doto. Insya Allah kali ini akan ada perhatian sesuai anggaran karena RIAB memang pantas menerimanya dengan kondisi yang kian berkembang pesat,” ujarnya.
Kegiatan RIAB Fair selain diisi dengan olahraga, seni dan budaya, juga kegiatan entrepreneur yang dilakukan para santri.
Prof Dr Syahrizal Abbas MA, mantan Kadis Syariat Islam yang dipercaya sebagai Ketua Komite Sekolah RIAB, mengapresiasi kegiatan RIAB Fair yang dilaksanakan berkesinambungan.
Menurut dia, kegiatan ini memberi dampak positif dan sebagai ujian untuk menghasilkan pemimpin di masa mendatang, menjadi ahli seni, wirausaha dan cendekiawan serta intelektual.
“Kompetisi hapalan qur’an yang belum pernah dilaksanakan di festival yang lain, juga menjadi keunggulan RIAB,” kata Direktur Pasca Sarjana UIN Ar Raniry, Banda Aceh, ini.
Juga katanya, sebagai ajang silaturahmi kepada masyarakat untuk bisa masuk di sekolah RIAB dan membangun networking dengan berbagai pihak.
Kepala Kemenag Aceh Besar, Abrar Zym, ikut memberi kata sambutan dan motivasi kepada peserta yang mengikuti RIAB FAIR.
Kepala Sekolah RIAB, Suryadi, S.Ag, melaporkan peserta RIAB FAIR 2018 diikuti 1300 orang dari Aceh dan luar Aceh.(B01)
