Jumat, April 19, 2024
Google search engine
BerandaProf Syamsul Rijal: Laki-laki dan Perempuan Memiliki Peluang Sama dalam Berpolitik

Prof Syamsul Rijal: Laki-laki dan Perempuan Memiliki Peluang Sama dalam Berpolitik

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Guru Besar Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Syamsul Rijal mengatakan, laki-laki dan perempuan memiliki peluang yang sama dalam berpolitik.

Menjawab Waspadaaceh.com, Rabu (14/4/2021), Syamsul Rijal mengatakan, setiap warga negara diperbolehkan untuk berpartisipasi secara langsung, baik laki-laki maupun perempuan dalam menentukan sebuah kebijakan.

“Menurut saya dalam membangun dinamika demokrasi tidak kenal gender, semuanya mempunyai peluang yang sama,” ucapnya.

Namum ketika berbicara tantangan, Syamsul Rijal mengatakan, perempuan memiliki tantangan yang cukup besar dibandingkan laki-laki. Perempuan saat ini tidak begitu aktif dalam lintas demokrasi.

Hal ini menurutnya, tidak menjadi permasalahan yang serius. Karena menghadapi tantangan tersebut, perempuan perlu menyiapkan kompentensi diri yang lebih baik lagi, kata Syamsul Rijal.

“Tidak ada halangan untuk ambil bagian dalam dunia perpolitikan. Tapi untuk menuju ke sana kita perlu melawati beberapa proses penyiapan diri. Di mana seseorang harus bisa berdiplomasi dalam menyelesaikan berbagai dinamika politik secara elegan,” ujarnya.

Guru Besar UIN Ar-Raniry ini juga menyebutkan, jika ada yang membatasi seorang perempuan untuk maju dalam berpolitik, maka regulasinya harus diluruskan.

“Kalau sudah ada regulasi dan ketentuan, perempuan dibolehkan untuk ambil bagian dalam politik kenapa harus dibatasi. Jika ada yang membatasi, maka perempuan harus bergerak dan melakukan protes terhadap kebijakan tersebut,” lanjut Syamsul Rijal.

Terakhir dia juga berharap, bertepatan pada 21 April yang diperingati sebagai Hari Kartini, dapat dijadikan semangat bagi perempuan untuk terus mengasah diri dan meningkatkan kapasitas diri.

“Peringatan Hari Kartini merupakan hari memperingati perjuangan Ibu Kartini. Tentunya momen ini harus dijadikan sebagai spirit dalam konteks saat ini. Jadi perjuangan yang telah dilakukan oleh Kartini perlu diapresisasi oleh kaum milenial saat ini,” tutupnya. (Kia Rukiah)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER