Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaProf M Nuh: Wartawan Jangan Disersi Sosial dan Spiritual Efek COVID-19

Prof M Nuh: Wartawan Jangan Disersi Sosial dan Spiritual Efek COVID-19

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Webinar PWI Pusat dengan tema, “Mengetuk Pintu Langit,” Sabtu (24/7/2021), mendapat sambutan luar biasa dari insan pers, khususnya pengurus dan anggota PWI se-Indonesia.

Pesan Ketua PWI Pusat, Atas S Depari, saat membuka webinar, pers akan berperang melawan COVID-19 yang telah membunuh ratusan ribu penduduk bumi dari beragam profesi, juga dari kalangan wartawan.

Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh langsung merespon sambutan Atal S Depari.

“Kita lagi perang melawan COVID-19. Jadi, jangan sampai disersi sosial dan spiritual,” pesan Mohammad Nuh.

Kata M Nuh, banyaknya korban yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona mengakibatkan banyak anak-anak Indonesia menjadi yatim.

Menyikapi itu, ajak mantan menteri ini, tidak cukup hanya menyampaikan simpati, tapi kita harus punya empati saling menolong untuk meringankan beban masyarakat korban COVID-19.

Sedangkan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, menyampaikan terima kasih atas peran media terutama anggota PWI yang dapat memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan. Juga membantu program vaksinasi pemerintah serta mendukung kebijakan pemerintah, antara lain tentang pemberitaan positif terkait PPKM dan sebagainya.

Wartawan dalam menjalankan tugas harus tetap menjaga dan mengikuti aturan undang-undang dan kode etik jurnalistik, pesan Ma’ruf Amin.

Begitupun banyak pula pemberitaan yang bersifat negatif dengan menyebarkan berita- berita palsu atau hoaks yang sangat membahayakan keselatan dan kesehatan warga bangsa.

“Lebih 5.000 an berita kategori hoaks seputar COVID-19 yang dihimpun Kementerian Kominfo,” ujar Ma’ruf Amin.

Wapres juga menegakan soal arti bermunajat, antara lain mohon ampunan dan bertobat karena bisa jadi COVID-19 ini adaah cobaan dan peringatan atas dosa yang dilakukan serta minta pertolongan agar bangsa Indonesia segera terbebas dari wabah COVID-19.

Penceramah kondang, Das’ad Latief, ikut memberikan tausiah terkait tugas- tugas jurnalis tidak jauh berbeda dengan penceramah yang terus menerus menyampaikan tugas kerasulan.

Yakni menyampaikan Amar Makruf Nahi Mungkar, untuk memperbanyak amal sebagai bekal dunia akhirat. ” Tugas wartawan yang menyampaikan informasi bermanfaat, seperti mengedukasi, mendidik, menghibur dan kontrol sosial. Bila dijalankan secara benar dan ikhlas adalah ladang ibadah untuk kehidupan di akhirat kelak,” pesannya.

Da’i bergelar doktor dan mengajar ilmu komunikasi di salah satu perguruan tinggi di Makasar itu juga menyinggung soal pemegang amanah yang harus dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah Swt.

Selain itu, menjauhkan perbuatan maksiat dan minta do’a kepada kedua orang tua. “Tiga hal doa kita diterima Allah Swt adalah, 1 do’a orang tua, jauh dari maksiat dan jaga amanah,” demikian Das’ad Latif sembari menutup webinar yang berlangsung 1,5 jam itu. (Aldin NL)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER