Banda Aceh (Waspada Aceh) – Jumlah pasien yang dikonfirmasi positif COVID-19 di Aceh, sampai hari Rabu (8/4/2020) pukul 15.00 WIB, tidak bertambah, masih tetap 5 orang, kata Juru Bicara COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, Rabu petang.
Data pasien positif terinfeksi Corona di Provinsi Aceh ini yang jumlahnya cukup kecil dan terus bertahan ini, menjadi kabar menggembirakan masyarakat. Soalnya, provinsi tetangganya, Sumatera Utara, jumlah pasien positif Corona terus bertambah, bahkan data terakhir menunjukkan angka 84 orang positif Corona.
Sementara itu, Syaifullah Abdulgani, mengoreksi data Gugus Tugas COVID-19 Nasional, yang sempat menampilkan data penambahan 1 pasien positif sehingga menjadi 6 orang di Aceh.
“Jumlah kasus positif COVID-19 di Aceh tetap hingga saat ini jumlahnya 5 kasus, bukan 6 kasus,” tegas Jubir yang akrab disapa SAG itu.
Dia mengatakan, pihaknya telah meminta data yang sempat dipublikasikan secara nasional itu dikoreksi. Hasil pemeriksaan swab yang hasilnya positif, yang baru diterima Gugus Tugas COVID-19 Aceh, bukan swab pasien baru melainkan swab pasien lama yang diperiksa ketiga kalinya. Yakni pasien positif COVID-19 yang berinisial AJ yang sudah lama di rawat di RSUDZA Banda Aceh.
Kemudian SAG menambahkan, dari 5 kasus positif COVID-19 Aceh, 3 orang sudah sehat dan istirahat di rumahnya, 1 orang dalam perawatan RSUDZA Banda Aceh, dan 1 kasus lainnya meninggal dunia.
“Kasus meninggal 2 orang tapi yang positif COVID-19 satu orang di Aceh,” tegas SAG.
SAG juga kembali memperbaharui informasi harian terkait COVID-19, yang merupakan akumulasi kasus yang dicatat dan dilaporkan Gugus Tugas dari 23 kabupaten/kota se Aceh.
Dia menjelaskan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Aceh jumlahnya 1.304 orang (kasus). Ada penambahan sebanyak 22 kasus dibandingkan sehari sebelumnya, 1.282 kasus. Jumlah ODP yang telah selesai proses pemantauannya sebanyak 638 kasus, masih dalam proses pemantauan sebanyak 666 kasus.
Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), menurut SAG, sebanyak 58 kasus, bertambah 1 kasus dibandingkan sebelumnya, 57 kasus. Dari jumlah itu, 50 orang sudah sehat dan pulang, 6 pasien masih dirawat di rumah sakit rujukan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk 1 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, di RSUDZA Banda Aceh.
“Pasien yang sudah pulang, baik yang PDP maupun yang positif COVID-19 dan sudah bebas dari virus Corona, tetap harus istirahat di rumah hingga sembuh sempurna,” ujar SAG.
Anjuran Menjaga Jarak
Lebih lanjut SAG menyampaikan anjuran kepada masyarakat agar tetap disiplin menjalankan upaya-upaya pencegahan yang telah diimbau Pemerintah Aceh dan Forkopimda Aceh. Seperti menjaga jarak fisik dengan setiap orang (physical distancing), dan tidak berkumpul di tempat-tempat umum (social distancing).
Dia mengatakan, jumlah ODP terus bertambah di Aceh, namun jangan memberikan stigma/cap buruk kepada mereka. Setiap orang berpotensi menjadi ODP dan bahkan PDP.
Masyarakat wajib mendorong ODP untuk berobat ke Puskesmas terdekat, mendukung isolasi mandiri yang harus dijalankan selama 14 hari, dan tetap menjaga jarak, namun tidak menjauhinya, kata SAG.
Apabila mengucilkan ODP, lanjutnya, ada kemungkinan mereka menutup diri, bersembunyi di kamar, dan enggan berobat karena malu. Akibatnya, dia berpotensi menjadi sumber penularan berantai mulai dari keluarganya, tetangganya, dan masyarakat sekitarnya.
“Jangan kita padang negatif orang sakit, tapi membantunya berobat dan terus berdoa meminta perlindungan dari Allah SWT” tutup SAG. (*)