Banda Aceh (Waspada Aceh) – Untuk mendampingi Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Partai Nanggroe Aceh (PNA) disebut-sebut telah mengusulkan nama Muharuddin sebagai kandidat calon Wakil Gubernur Aceh.
Dalam surat Surat Keputusan (SK) Nomor 521/PNA/B/Kpts/KU-SJ/XII/2020 yang ditandatangani Ketua Umum PNA, Irwandi Yusuf dan Sekretaris Jenderal (Sekjen), Miswar Fuady, tertanggal 7 Desember 2020, menyebutkan: Dewan Pimpinan Pusat Partai Nanggroe Aceh (PNA) mengusulkan nama Muharuddin, lahir di Mayang Panyang, Aceh Utara, 18 Juni 1978, untuk menjadi calon Wakil Gubernur Aceh sisa masa jabatan 2017 – 2022.
Foto surat keputusan yang belum dikonfirmasi kebenarnnya itu, kini banyak beredar di masyarakat, melalui media sosial.
Bila surat itu benar adanya, hal itu dinilai aneh, karena bukan dari kalangan kader PNA sendiri. Muharuddin dikenal sebagai kader Partai Aceh (PA), yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Sebelumnya dilaporkan, telah ada pertemuan para pimpinan partai pengusung Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah, yang dihadiri Ketua Umum DPP Partai Daerah Aceh (PDA) Tgk H Muhibbussabri A Wahab, Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Aceh, Irmawan, Ketua DPP Partai Nanggroe Aceh (PNA) hasil Kongres Luar Biasa, Samsul Bahri Ben Amiren, dan Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Muslahuddin Daud, untuk membicarakan tentang calon wakil gubernur tersebut.
Pimpinan Partai Demokrat, yang juga sebagai partai pengusung, tidak ikut dalam pertemuan tersebut. Paska pertemuan itu, kemudian muncul dua nama yang diumumkan ke publik, yaitu Ketua Umum PDA, Tgk Muhibbussabri A Wahab dan kader PKB yang juga mantan Bupati Bireuen yang saat ini anggota DPR RI, H. Ruslan M Daud. Dengan munculnya nama Muharuddin, maka kini telah ada tiga nama calon Wakil Gubernur Aceh.
Sementara itu Sekjen PNA, Miswar Fuady, kepada media membenarkan adanya surat usulan cawagub pendamping Gubernur Nova Iriansyah yang beredar di kalangan masyarakat, yang mengusulkan Muharuddin Harun sebagai Cawagub.
Menurut Miswar Fuady, surat tersebut merupakan SK dari DPP PNA yang nantinya akan dirapatkan di Majelis Tinggi PNA. Artinya nama Muharuddin yang diusulkan itu masih belum disepakati Majelis Tinggi PNA.
Majelis Tinggi Partai Nanggroe Aceh (PNA) terdiri dari lima orang, yaitu Ketua Dewan Penasehat Pusat, Irwansyah, Ketua Komisi Pengawas Partai, Sunarko, Ketua Mahkamah Partai, Sayuti Abubakar, Ketua Umum DPP PNA, Irwandi Yusuf dan Sekretaris Jenderal DPP PNA, Miswar Fuady. (ria)
