Rabu, Mei 8, 2024
Google search engine
BerandaWisata & TravelPLTA Peusangan: Dikira Mangkrak, Ternyata Sudah Capai 63%

PLTA Peusangan: Dikira Mangkrak, Ternyata Sudah Capai 63%

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Bila melihatnya dari atas permukaan (di atas tanah), proses pembangunan proyek PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Peusangan, yang terletak di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, ini memang di luar perkiraan. Bisa dimaklumi bila banyak orang memberi kesan, kalau proyek ini sepertinya ‘mangkrak.’

Pada Jumat (7/9/2018), sejumlah jurnalis mendapat kesempatan mengunjungi lokasi proyek, termasuk Waspadaaceh.com, dalam kaitan Tour Media, kerjasama PT PLN (Peserta) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera (UIP KITSUM) dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh.

Terowongan utama, proyek pembangunan PLTA Peusangan, yang lebih banyak aktifitasnya dilakukan di bawah tanah, ketimbang di permukaan. (Foto/Fatma)
Terowongan utama, proyek pembangunan PLTA Peusangan, yang lebih banyak aktifitasnya dilakukan di bawah tanah, ketimbang di permukaan. (Foto/Fatma)

“Tujuan pembangunan proyek PLTA Peusangan ini adalah untuk mengatasi pasokan listrik dan meningkatkan stabilitas beban puncak listrik pada sistem kelistrikan Aceh,” kata GM (General Manager) PT PLN (Pesero) IUP KITSUM, Weddy B Sudirman, saat melakukan media briefing di base came proyek di Silih Nara, Aceh Tengah.

Weddy pada kesempatan itu didampingi GM PT (PLN) Aceh, Jefri Rosiadi, dan Manager Hukum, Komunikasi dan Pertanahan PT PLN UIP KITSUM, Said Mukarram, menyebutkan, PLTA Peusangan akan terhubung dengan sistem interkoneksi Sumatera, nantinya berkapasitas 88 MW, jaringan transmisi 150 kV serta jaringan distribusi 20 kV.

“Keberadaan PLTA Peusangan ini akan mendukung peningkatan iklim investasi serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Aceh. Hal penting lainnya, pemanfaatan energi terbarukan yang dapat mengurangi dampak negative terhadap lingkungan global,” tambah Jefri Rosiadi.

Foto/Fatma
Foto/Fatma

Proyek PLTA ini terdiri dari sebuah bendungan pengatur dan dua pusat pembangkit, yaitu PLTA 1 dan PLTA 2, dengan tipe kaskade yang dibangun pada hulu sungai Peusangan. Proyek ini memanfaatkan air danau Laut Tawar dan sungai Peusangan, yang mempunyai total head 415,2m, yang nantinya akan menghasilkan energi tahunan 323.2 Gwh yang dihasilkan oleh kedua PLTA dengan kapasitas terpasang sebesar 88.0 MW.

Lokasi proyek ini berdekatan dengan kota Takengon, ibukota Kabupaten Aceh Tengah, di dataran tinggi Gayo.

Perjalanan proyek ini memang mengalami pasang surut. Persoalan ganti rugi tanah, pendanaan, konflik bersenjata dan  bencana alam gempa bumi, menambah daftar panjang rintangan dalam penyelesaian proyek PLTA Peusangan tersebut. Begitu pun, proses pembangunan proyek ini setahap demi setahap terus dilakukan.

Setelah perjanjian damai melalui MoU antara GAM – RI yang ditandatangani di Helsinki, 15 Agustus 2005, kondisi keamanan Aceh membaik. Beberapa tahun setelahnya, pembangunan proyek ini persiapkan kembali untuk melanjutkan rencana sebelumnya.

Proyek PLTA Peusangan 1 & 2, kemudian mulai dilaksanakan pada Mei 2011, ditandai dengan peresmian pembangunannya oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Beberapa tahun kemudian, proyek ini lagi-lagi menghadapi tantangan berat, dengan adanya bencana alam gempa yang melanda Aceh Tengah dan Bener Meriah.

“Kami tetap melanjutkan pembangunan proyek ini, dan tentu saja melakukan studi kembali, setelah bencana alam gempa tersebut. Dan yang bapak lihat sekarang inilah hasilnya. Lokasi yang kita pijak ini berada 700 meter di bawah permukaan tanah, dan tempat kita berpijak ini akan digali kembali lebih dalam untuk turbin,” kata Weddy kepada para wartawan di dalam terowongan, proyek PLTA Peusangan tersebut.

Pada kesempatan itu, pihak kontraktor pembangunan proyek, dari Hyundai-Korea, menjelaskan sisi pembangunan proyek, yang sebagian besar dilakukan di bawah tanah. Bukan di atas permukaan tanah. Sementara itu menurut Weddy, pembangunan proyek PLTA Peusangan ini telah mencapai 63 persen, dan diharapkan selesai pada tahun 2021 atau 2022. (tim)

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER