Banda Aceh (Waspada Aceh) – Menyikapi Kongres XV KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) di Banda Aceh, yang mendapat kucuran dana senilai Rp9,8 miliar bersumber dari APBA, Lembaga anti korupsi Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), mempertanyakan mengapa kegiatan tersebut harus ditanggung oleh APBA.
Koordinator MaTA, Alfian, saat dimintai tanggapannya, Jumat (7/9/2018), mengatakan, anggaran Rp9,8 milyar itu bukan sedikit jumlahnya bagi Aceh. Untuk itu pemerintah perlu menjelaskan dasar aturan pengalokasian dana tersebut, kenapa harus menjadi beban APBA dan sumber dana dari Otsus?, ujarnya.
Menurut Alfian, pemerintah perlu menjelaskan terkait hal ini. “Jangan asal mengalokasikan dananya saja. Sementara kondisi rakyat Aceh tidak mengalami perubahan,” kata Alfian.
“Banyak sudah even di Aceh yang bertaraf nasional selalu retorikanya untuk kemajuan ekonomi. Publik sudah sangat lelah dengan retorika yang tidak mendasar,” katanya terkait kegiatan yang akan dilaksanakan 28 Oktober mendatang ini. (Cb01)
