Selasa, April 30, 2024
Google search engine
BerandaInforial Pemerintah AcehPlt Sekda: Alumni SMK PP Saree Harus Jadi Pengusaha Pertanian

Plt Sekda: Alumni SMK PP Saree Harus Jadi Pengusaha Pertanian

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sekitar 40 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh disumbangkan oleh sektor pertanian, kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, Helvizar Ibrahim, pada wisuda angkatan ke 50 SMK-PP Negeri Saree, Aceh Besar, Selasa (25/6/2019).

Pertanian menjadi sektor penting bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) dituntut agar menjadi wirausaha muda di sektor tersebut.

“Menurut hemat saya kita perlu berbanggga hati dengan adik-adik ini. Mereka sangat berarti dalam pembangunan. Hampir 50 persen pembangunan daerah ini tergantung mereka,” ujar Plt Sekda Aceh.

Plt Sekda mengatakan, dengan ilmu yang telah didapat oleh para lulusan sekolah tersebut, maka mereka harus mampu untuk selalu berinovasi dan mengembangkan sektor pertanian di Aceh.

Para siswa tersebut, kata Plt Sekda, tidak lagi punya alasan untuk takut menjadi petani. Menurutnya, proses pengelolaan pertanian saat ini tidak lagi sama dengan jaman dahulu. Kini, produktivitas pertanian dapat dilakukan dengan mudah melalui teknologi mekanisasi pertanian.

Plt Sekda, Helvizar, meminta kepada alumni sekolah tersebut agar mampu mengolah hasil pertanian menjadi produksi yang dapat diperjual belikan. Dia juga mengimbau agar semua pihak mengkonsumsi produk lokal di Aceh dan tidak menjadi konsumen dari produksi luar daerah maupun luar negeri.

“Kita tidak akan maju jika hanya menjadi konsumen produk orang. Apa yang kita hasilkan mari kita nikmati sendiri,” kata Helvizar.

Helvizar juga meminta semua stakeholder ikut mendukung langkah Pemerintah Aceh perihal produk lokal. Sebelumnya, Pemerintah Aceh telah memerintahkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) supaya membelanjakan produksi lokal untuk kebutuhan setiap instansinya.

“Cintai saja produksi kita. Jika kita belanjakan produksi kita, maka geliat ekonomi akan bangkit,” kata Plt Sekda.

Helvizar mencontohkan, kelapa sawit dapat dijadikan 42 jenis barang produksi. Namun dia menyayangkan, petani Aceh hanya mampu menghasilkan CPO saja dari buah kelapa sawit yang dipanen.

Kata Helvizar, alumni SMK PP Negeri Saree harus mampu mengembangkan produksi hasil pertanian. Apalagi, sambung dia, saat ini anak muda dapat berwirausaha di sektor pertanian dengan menggunakan teknologi mekanisasi tanpa perlu repot lagi menggunakan cangkul seperti dahulu.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementrian Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengatakan pembangunan kualitas sumberdaya manusia merupakan program unggulan presiden RI di periode kedua ini.

Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk membangun kualitas tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas pendidikan vokasi. Politeknik, kata dia, merupakan bagian dari pendidikan vokasi. Oleh karenanya pemerintah juga akan meningkatkan kualitas pendidikan tersebut.

Di Aceh, sambung Idha, telah diwacanakan untuk pendirian kembali Politeknik Pertanian. Untuk itu, dia meminta kepada pihak pemerintah daerah agar memberikan dukungan penuh.

SMK-PP Negeri Saree memiliki enam jurusan diantaranya agribisnis tanaman pangan dan hortikultura, agribisnis perkebunan, pemuliaan dan pembenihan tanaman, peternakan dan agribisnis pengolahan hasil pertanian. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER