Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi dalam upaya pengendalian penyebaran COVID-19 di Aceh.
“Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Forkopimda Aceh, Forkopimda Kabupaten/Kota, dokter, perawat serta tenaga kesehatan lainnya, para
ulama, seluruh tokoh masyarakat, dan TNI/Polri yang telah bekerja keras, tak kenal waktu, dengan penuh dedikasi dalam upaya pengendalian COVID-19 di Aceh,” ujar Nova, di Banda Aceh, Kamis (20/8/2020).
Penegasan itu disampaikan Nova dalam sebutannya saat membuka pertemuan virtual memperingati 70 Tahun Taman Iskandar Muda, dengan tema “Silaturrahim Hijriah Taman Iskandar Muda; Hikmah COVID-19 dan Tantangan bagi Aceh”.
Pertemuan virtual via aplikasi Zoom itu merupakan rangkaian kegiatan memperingati 70 Tahun TIM, 75 Tahun Proklamasi Indonesia dan 15 Tahun Perdamaian Aceh yang diikuti para tokoh dan masyarakat Aceh, baik yang menetap di Aceh mau pun di luar Aceh.
Acara tersebut menghadirkan sejumlah pejabat tinggi negara sebagai Keynote Speaker, seperti Menteri Agama RI, Jend (Purn) TNI Fachrul Razy,
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan A. Djalil dan Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh,
Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar.
Terkait kondisi Aceh yang tengah dilanda pandemi COVID-19, Nova mengatakan, sebagai muslim, setiap bencana datang tentu akan menguatkan sandaran vertikal dan sekaligus akan membentuk kesadaran teologis kaum muslim sebagai makhluk Allah.
“Sebagai masyarakat yang terkenal religius, masyarakat Aceh pasti yakin dan percaya bahwa bencana atau musibah yang terjadi akan dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWTm betapa tidak berdayanya kita di hadapan
Allah SWT,” kata Nova.
Keyakinan tersebut, lanjut Nova, akan menjadi sandaran vertikal kaum muslim bahwa Allah mendatangkan bencana sebagai ujian sekaligus sebagai peringatan supaya kembali kepada jalan yang benar.
Bencana kemanusiaan ini, kata Nova, juga semakin menguatkan kesadaran agar masyarakat Aceh dapat membangun kesiagaan dalam menghadapi berbagai bencana, baik bencana alam mau pun bencana non alam seperti Pandemi COVID-19 ini.
Nova juga menjelaskan, dalam menyikapi ancaman tersebut, berbagai langkah strategis telah dilakukan, dari persiapan teknis sampai sosialisasi kepada masyarakat.
“Sejak awal merebaknya virus Corona hingga sekarang, Pemerintah Aceh telah mengambil berbagai langkah dan kebijakan dalam penanganan COVID-19,” kata Nova.
Nova lantas menguraikan sejumlah langkah yang dilakukan pihaknya selama ini, mulai dari proses memulangkan mahasiswa dan warga Aceh di China, menunjuk 13 rumah sakit rujukan, menyediakan sarana dan prasarana kesehatan penanganan COVID-19, menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) hingga melakukan refocusing APBA 2020 untuk penanganan COVID-19.
Selain itu pihaknya juga menggagas aksi donor darah ASN untuk menangani
kelangkaan darah akibat pandemi, menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak COVID-19 secara ekonomi dan kepada petugas medis, mengendalikan pergerakan orang di empat pintu masuk perbatasan Aceh-Sumut dan mencanangkan Gerakan Aceh Mandiri Pangan (GAMPANG) untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan akibat pandemi yang berkepanjangan.
“Juga pemanfaatan kembali gedung RSUDZA lama untuk menyiapkan ruang PINERE dengan total kapasitas 170 tempat tidur, serta mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menyisihkan 10% kapasitas rumah sakit
umum daerah untuk ruang PINERE yang akan merawat pasien COVID-19 dengan kategori ringan sampai sedang,” kata Nova.
Pemerintah Aceh, lanjut Nova, juga telah mefungsikan asrama BPSDM Aceh dan Asrama Haji Embarkasi Aceh sebagai ruang observasi bagi kasus positif COVID-19 tanpa gejala (OTG), dengan total kapasitas 388 tempat tidur; serta melahirkan berbagai kebijakan lain dalam penanganan covid-19 di Aceh.
Nova mengakui, menghadapi pandemi COVID-19 bukanlah hal yang
mudah. “Banyak tantangan yang harus kita hadapi. Apalagi virus Corona ini merupakan virus baru, sehingga kita harus melakukan berbagai hal antisipasi untuk menanganinya.”
Namun demikian, lanjut Nova, tidak ada hal yang sulit apabila dihadapi secara bersama-sama. Nova juga mengatakan, Pemerintah Aceh dalam menangani Pandemi COVID-19 ini tidak berjalan sendiri. Berbagai pihak turut andil secara bersama-sama dalam menangani dan mencegah meluasnya penyebaran
COVID-19.
Forkopimda Aceh, Forkopimda Kabupaten/Kota, para petugas medis dan non medis, ulama, Tim Penggerak PKK, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen lainnya turut serta memerangi COVID-19 di Aceh.
“Termasuk kegiatan yang kita laksanakan pada hari ini, merupakan bagian dari upaya untuk merumuskan strategi penanganan COVID-19 agar lebih baik lagi. Bersama kita telah bergabung berbagai tokoh penting yang akan memberikan wawasan, masukan, dan pengetahuan untuk kita semua,” kata Nova.
Untuk itu, pada kesempatan itu Nova menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pengurus Taman Iskandar Muda, para Keynote Speaker, narasumber, dan penanggap yang telah berkenan hadir di acara Silaturahim
Hijriah tersebut.
Mengakhiri sambutannya, Nova kemudian mengutip sebuah kisah dalam Al-Quran, Surat Hud ayat 3. Yaitu ketika Kaum ‘Ad ditimpa bencana, maka Allah memerintahkan Nabi Hud agar menyeru kepada Kaum ‘Ad untuk memohon ampun kepada Allah, agar Allah memberikan keberkahan dan kenikmatan yang terus menerus.
“Kami berharap, kita dapat mengambil ibrah (pelajaran) dari setiap bencana termasuk bencana virus Corona ini, agar dapat membentuk kesadaran kita bahwa Allah akan membuka pintu keberkahan dari langit dan bumi ketika
penduduk suatu negeri semua beriman dan bertaqwa kepada-Nya,” kata Nova.
Sejumlah tokoh lain yang juga sebagai naarasumber, adalah Mustafa Abubakar (Menteri BUMN 2009-2012), Adnan Ganto (Bankir International, Penasehat Ekonomi Pemerintah Indonesia 1992-sekarang), H.Azwar Abubakar (Menteri PAN RB 2012-2014), H. M.Nasir Djamil (Ketua Forbes DPR/DPD RI asal Aceh), Prof. Samsul Rizal (Rektor Unsyiah) dan narasumber lainnya. (Ria)