Calang (Waspada Aceh) – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Aceh Jaya mengapresiasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat atas pembayaran kembali tunggakan tambahan penghasilan (Tamsil) 436 guru non sertifikasi yang sempat tertunda pada tahun 2021.
“Apresiasi kami kepada Pemkab dan Disdikbud Aceh Jaya yang telah berupaya mencarikan solusi dan telah membayar tambahan penghasilan guru non sertifikasi, selama 10 bulan sempat tertunda akibat refocusing anggaran COVID-19,” ujar Julianto, Ketua PGRI Kabupaten Aceh, Sabtu (4/3/2021) di Calang
Julianto menjelaskan, sebagai organisasi profesi yang berkomitmen terhadap kesejahteraan guru, PGRI Aceh Jaya sebelumnya terus membangun koordinasi dengan Disdikbud mencari solusi terhadap kekurangan bayar tambahan penghasilan (Tamsil) tersebut
“Saat itu kita terus membangun koordinasi dan komunikasi dengan Disdikbud Aceh Jaya. Kepala dinasnya merespon dengan baik serta mengambil langkah cepat mencari solusi atas kekurangan pembayaran Tamsil guru non sertifikasi,” ujarnya.
Ketua PGRI Kabupaten Aceh Jaya, menambahkan, jika dilihat dari besaran tambahan penghasilan yang diterima oleh guru non sertifikasi setiap bulan tidaklah besar, mereka hanya menerima Rp250.000 perbulan
Namun, lanjutnya, itu sangat berguna dan berharga bagi para guru non sertifikasi di lapangan dalam menjalankan tugas mengajar dan mendidik generasi Aceh Jaya
Julianto berharap kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar tunjangan guru sertifikasi dan guru non sertifikasi tahun 2023 dapat dibayar tepat waktu.
“Guru adalah representasi kemuliaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui proses pendidikan. Pahlawan tanpa tanda jasa. Dengan dibayar tunjangan tepat waktu akan menimbulkan motivasi dan semangat untuk menjalankan tugas lebih baik lagi,” tutupnya. (*)
