Banda Aceh (Waspada Aceh) – Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Aceh, menggelar Rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) dalam upaya meningkatkan sinergitas dan kolaborasi sesama anggota Tim Pora di Aceh, Selasa (9/11/2021).
Rapat Tim Pora dibuka langsung Kepala Devisi Keimigrasian Aceh, Sjachril. Peserta rapat berasal dari 20 instansi terkait, di antaranya perwakilan dari Kejaksaan Tinggi Aceh, Kesbangpol, Disnaker dan Mobilitas Penduduk Prov Aceh, Kodam IM, Polda Aceh, Bea dan Cukai Aceh, Dinas Sosial Prov Aceh, Dinkes Prov Aceh, BNN, BIN, Badan Intelijen Strategis (Bais), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh, Disbudpar Aceh, Dan Lanud SIM, Pejabat Struktural Divisi Keimigrasian, dan sebagainya.
Dalam sambutannya, Sjachril mengatakan, Aceh merupakan salah satu tempat strategis masuknya orang asing dengan berbagai tujuan. Karena, menurutnya, Aceh berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa geografis Provinsi Aceh ini berbatasan langsung dengan pulau Anambas dan laut Samudra Hindia yang rawan dengan tindak pidana. Baik tindak pidana perdagangan orang (TPPO) serta penyeludupan narkoba,” ucap Sjachril.
Oleh karena itu, tujuan rapat Tim Pora ini, sebutnya, sebagai wadah tukar-menukar informasi mengenai orang asing terkait dengan keberadaan dan kegiatannya. Sehingga informasi yang diperoleh tersebut dapat ditindaklanjuti guna mencegah terjadinya pelanggaran peraturan perundang-undangan di Indonesia oleh orang asing.
Dia juga mengatakan, Kemenkumham sebagai pemangku kepentingan pengawasan orang asing, dalam hal ini dilakukan oleh Devisi imigrasi.
“Nah di wadah inilah kita saling bertukar informasi. Karena kami melihat push up group Tim Pora belum maksimal, masih banyak informasi yang belum kita sharing ke group,” ucapnya.
Sjachil mengharapkan kepada Tim Pora bisa berkoordinasi melalui kegiatan ini sehingga dapat bekerja secara efektif, solid, dan bersinergi dalam menyelesaikan masalah pengawasan orang asing.
“Mari sama-sama lakukan atau jalankan rapat ini dengan seksama. Dan saya mengharapkan kepada pihak instansi untuk memberikan kontribusi penuh agar pengawasan orang asing dapat berjalan,” tutupnya.
Usai pembukaan, masing-masing dari Satker dan instansi menyampaikan isu-isu aktual terkait pengawasan orang asing di wilayahnya. (Kia Rukiah)