Sigli (Waspada Aceh) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kabupaten Pidie, Aceh, memastikan tidak ada pengurusnya yang hadir pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pidie, Muhammad Ali, Sabtu (6/3/2021) mengungkapkan, tidak ada satu pun pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Pidie yang hadir pada KLB yang disebutnya abal-abal.
Bahkan sebut dia, jauh hari sebelum digelarnya KLB abal-abal itu di DeliSerdang, pihaknya telah memberikan dukungan untuk memecat para kader Demokrat yang melakukan Gerakan Pengalihan Kekuasaan Partai Demokrat (GPK-PD) atau gerakan KLB.
“Ini merupakan suatu gerakan inkonstitusional dan merusak undang undang politik Republik Indonesia,” tegasnya.
Kata dia, DPC Partai Demokrat Kabupaten Pidie menilai pelaksanaan KLB Partai Demokrat di Deliserdang itu dilakukan, didasari oleh niat buruk dan cara buruk. Hal itu lantaran KLB dilaksanakan tidak berdasarkan aturan partai dan tidak sah.
Sekretaris DPC Partai Demokrat Pidie, T Syawal, menambahkan Partai Demokrat memiliki AD ART, di mana pada anggaran dasar partai Demorat pada Pasal 81 ayat 4 dijelaskan, KLB dapat diselenggarakan yaitu dengan dihadiri 2/3 dari 34 DPD dan setengah dari jumlah 514 DPC dan harus disetujui oleh Ketua Majelis Partai (KMP) yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Apabila tidak dapat dipenuhi, maka KLB tersebut tidak sah secara hukum alias abal-abal. Berdasarkan faktanya ketua DPD dan DPC yang memilliki suara yang sah tidak ikut pada KLB tersebut. Malah dalam KLB itu yang hadir para mantan kader yang sudah dipecat dan sudah masuk partai lainm” katanya menjelaskan.
Sementara Wakil Ketua 1 DPC Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) Marzuki Ajalil, akrab disapa Cek Ki, Sabtu (6/3/2021), mengaku hadir pada KLB Partai Demokrat yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Deliserdang.
“Saya sepulang dari Kongres di Deliserdang akan melakukan konsolidasi dengan kawan-kawan,” katanya. (b06)
