Senin, Oktober 14, 2024
BerandaPembelajaran Tatap Muka di Medan Hanya 2 Jam dengan 25% Murid

Pembelajaran Tatap Muka di Medan Hanya 2 Jam dengan 25% Murid

Medan (Waspada Aceh) – Di tengah pandemi COVID-19 yang belum usai, Wali Kota Medan Bobby Nasution akan mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) langsung. Hal ini, menjadi tolak ukur karena tingginya keluhan orangtua dengan prestasi anak yang menurun drastis sejak setahun belakangan.

Pembelajaran online yang tidak efektif menjadi salah satu penyebabnya, ditambah kejenuhan orangtua dan murid. Pembelajaran tatap muka dilaksanakan agar siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru.

Menantu Presiden Jokowi ini ingin agar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan dapat menggelar kembali PTM pada tahun ajaran baru 2021/2022 ini yang rencananya dilaksanakan Juli 2021. Berbagai persiapan pun telah dilakukan, salah satunya menyiapkan modul berisikan pentunjuk teknis (juknis) yang harus dipenuhi pihak sekolah dan siswa guna mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) langsung.

Pada, Senin (21/6/2021), modul itu disimulasikan di SMP Negeri I Medan Jalan Bunga Asoka, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang dan dihadiri langsung Bobby Nasution.

Bobby juga melihat langsung sejauh mana kesiapan yang telah dilakukan pihak sekolah, termasuk mengikuti semua mekanisme yang telah diatur dalam modul tersebut. Dalam simulasi tersebut, Bobby Nasution melihat para siswa sebelum masuk sekolah lebih dulu mencuci tangan disertai dengan protokol kesehatan lain seperti wajib menggunakan masker.

Di ruang kelas, Bobby Nasution melihat jumlah siswa juga dibatasi. Selama ini satu kelas 32 siswa, kini hanya 8 siswa atau 25% saja. Saat berada dalam kelas, siswa juga disuguhkan video informasi pentingnya melaksanakan prokes di masa pandemi COVID-19.

Penayangan video atraktif ini dilakukan setiap hari sebelum belajar dimulai. Bobby Nasution mengapresiasinya, sebab sebagai upaya mengajarkan sekaligus menanamkan dalam diri siswa bahwa melaksanakan prokes sangat penting.

Mekanisme Resmi Pemko Medan untuk PTM

Saat PTM berlangsung nanti, jelas Bobby Nasution, pembelajaran akan berlangsung selama 2 jam dan dilaksanakan 2 hari dalam seminggu.

Peserta didik yang hadir ke sekolah, kata Bobby, hanya sekitar 25 persen dari jumlah siswa. Kemudian PTM akan dibagi menjadi dua shift yakni pukul 08.00 – 10.00 WIB dan pukul 11.00 – 13.00 WIB, guna menghindari terjadinya penumpukan siswa dan penyebaran COVID- 19 di lingkungan sekolah.

“Pembagian shift harus dilakukan agar siswa yang diizinkan orangtuanya mengikuti PTM dapat tertampung,” kata Bobby Nasution.

Usai melihat simulasi yang dilakukan, Bobby Nasution pun mengaku sangat optimis PTM dapat dilaksanakan.

“Insya Allah, kita optimis dapat melaksanakan PTM. Meski demikian jangan menjadikan satu simulasi ini menjadi standar kepada semua sekolah. Sebab, SMPN 1 dan SMP lain tentunya berbeda karakter. Yang penting, masing-masing sekolah harus dapat beradaptasi dengan caranya masing-masing namun tetap mengikuti standar yang telah ditetapkan sesuai yang ada dalam modul,” jelasnya.

Selain menyiapkan modul dan telah mensimulasikannya langsung, Bobby Nasution juga memprioritaskan agar tenaga pengajar divaksinasi.

Dari 20.000 total jumlah tenaga pengajar yang ada di Kota Medan, jelasnya, sebanyak 19.000 orang di antaranya telah divaksin. Artinya, kata Bobby Nasution, capaian vaksinasi untuk tenaga pengajar hingga kini telah mencapai 84%.

Jumlah ini ke depannya, tegas Bobby Nasution, harus ditingkatkan lagi dengan meminta Disdik Medan  mengirimkan guru untuk mengikuti vaksinasi massal di ex Bandara Polonia Medan. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER