Pekanbaru — Warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, dan daerah sekitarnya semakin khawatir dengan meningkatnya paparan kabut asap yang menyelimuti kawasan itu, yang terjadi sejak beberapa minggu lalu.
Bahkan hingga Jumat pagi (13/9/2019), paparan kabut asap semakin pekat, dan jarak pandang semakin pendek. Mayoritas warga di kota ini terpaksa harus menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, bila mereka keluar rumah.
“Kami bertahan di dalam rumah, dan harus menutup pintu, karena asap bisa masuk ke dalam kamar,” kata Nuzulman, salah seorang warga Pekanbaru, kepada waspadaaceh.com.
Sejak seminggu terakhir, kata Nuzulman, sekolah-sekolah di Pekanbaru telah diliburkan. “Anak-anak gak sekolah, di rumah aja, karena diliburkan. Katanya sekolah akan dibuka kembali bila paparan kabut asap sudah menghilang,” lanjut Nuzulman.
Lelaki yang lahir di Sumatera Utara ini menyebutkan, pada waktu shalat Jumat tadi, hampir 70 persen jamaah mengenakan masker, untuk melindungi pernapasan dari paparan kabut asap.
Tebalnya paparan kabut asap sebagai akibat meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Begitu pekatnya paparan kabut asap, menyebabkan beberapa gedung/bangunan hampir tak terlihat dalam jarak 200 meter. Begitu juga jembatan Siak IV, hampir menghilang dari pandangan.
“Jalanan di Kota Pekanbaru tampak gelap, diselimuti kabut asap. Ini menyulitkan warga yang mengendarai kenderaan di jalan,” kata Edi, salah seorang warga Pekanbaru.
Hingga berita ini tayang, kondisi Kota Pekanbaru dan sekitarnya masih diselimuti kabut asap. (Ris)