Jumat, Mei 3, 2024
Google search engine
BerandaPanglima TNI di Aceh: Netralitas Pemilu Harga Mati

Panglima TNI di Aceh: Netralitas Pemilu Harga Mati

Banda Aceh (WaspadaAceh) – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengeluarkan perintah kepada anggotanya agar tetap menjaga netralitas dan profesionalisme serta tidak melanggar peraturan ketika proses pemilu berlangsung.

Kata Kapolri, siapapun anggota yang melanggar akan mendapatkan sanksi. Termasuk bila  berfoto dengan calon peserta pemilu atau pilkada.

“Ya seperti berselfie, ikut dalam tim kampanye dan lainnya. Karena ini merupakan perintah maka resikonya kalau ada yang melanggar, akan terkena sanksi internal mulai kode etik,” kata Jendral Tito didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memberi pengarahan pada parjurit TNI dan Polri se Wilayah Aceh, di Komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Kamis (19/4/2018).

Polri, kata Tito, akan menurunkan pengawas internal untuk melihat apabila ada anggotanya yang menyalahi aturan. Di samping itu, menjelang pelaksanaan pesta Demokrasi 2019 mendatang,  Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya menyepakati untuk tetap menjaga netralitas demi berlangsungnya pemilu secara aman dan lancar.

Semua itu. Kata Tito, didasari pada satu tekad yang sama yaitu menjaga netralitas. Dengan adanya netralitas TNI dan Polri, diharapkan proses demokrasi berlangsung sesuai harapan.

Hal senada disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Panglima menyampaikan kedua lembaga ini tetap bisa menjaga solidaritas. Ia mengatakan maksud kedatangannya ke Aceh adalah untuk meyakinkan masyarakat bahwa TNI-Polri adalah professional. Tetap solid dan menjaga netralitas itu sendiri.

“Netralitas itu adalah harga mati sehingga apa yang ditakutkan adanya penyusup, tentunya akan kita laksanakan mitigasi agar tidak bisa terjadi di tubuh TNI-Polri,” ungkap Panglima TNI Marsekal Hadi.

Selain itu, dalam pertemuan dengan prajurit TNI dan Polri di Aceh, kata Marsekal Hadi, ia juga sudah memberi pengarahan kepada TNI dan Polri di wilayah Aceh. Bahwa mereka tetap menginginkan Pilkada dan Pemilu 2019 berjalan lancar tanpa adanya campur tangan aparat.

Dengan adanya netralitas, kata dia, maka seluruh proses demokrasi yang berlangsung aman terkendali sesuai dengan yang diharapkan. “Dan apa yang saya sudah sampaikan tadi semua mencakup masalah tentang netralitas, solidaritas, menyukseskan pesta demokrasi 2018 dan 2019,” ujarnya. (cdr)

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER