Sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) khususnya kuliner menjadi salah satu paling terdampak pandemi Corona atau COVID-19 di Indonesia. Mulai dari restoran, cafe, warung kopi, roasting kopi, hingga jajanan dan pusat oleh-oleh.
Saat pandemi pada medio Juli 2020 lalu, wartawan waspadaaceh.com berkesempatan singgah ke roasting kopi di Kabupaten Bireuen, melihat jajanan kaki lima Rujak Busu di Kabupaten Pidie dan pusat oleh-oleh di Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Selain itu, ada pula pelaku UMKM di Kota Medan, hingga sajian kopi arabika double espresso di objek wisata Sibiobio, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Berikut tangkapan photo geliat UMKM yang dihimpun wartawan waspadaaceh.com, Sulaiman Achmad.
Pemilik pabrik roasting kopi, Ansyari Puteh, yang juga Ketua Forum Daerah UKM Kabupaten Bireuen, Aceh, mengaku omset penjualannya turun hingga 40% di masa pandemi COVID-19. Kepada waspadaaceh.com, pada medio Juli 2020, pengusaha ini mengatakan, banyak pelanggannya di Medan dan Banda Aceh yang menutup usaha warung kopi karena pembatasan sosial. Begitu pun, pengguna tabung gas si biru 12 Kg ini mengaku pelan-pelan produksinya mulai normal seiring adanya permintaan kopi roasting dari para pengusaha cafe dan warkop, sehingga dia pun meningkatkan pembelian biji kopi dari petani kopi langganannya. Untuk meningkatkan usahanya, dia berharap adanya akses kemitraan dari PT Pertamina.(waspadaaceh/sulaiman achmad)
Tutup beberapa bulan saat COVID-19 mulai merebak di Provinsi Aceh, kawasan pusat oleh-oleh di Suka Mulia, Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, kembali memupus harapan baru. Fahri, sang pemilik usaha, Sabtu (11 Juli 2020), mengaku omsetnya di awal merebaknya Corona pernah nihil sama sekali, namun kini pengguna gas tabung biru 12 Kg untuk coffee shop miliknya ini yakin mulai bangkit apalagi jika mendapat dukungan kemitraan dari PT Pertamina.(waspadaaceh/sulaiman achmad)
Saat pandemi COVID-19 merebak di bulan Maret 2020 lalu, salah satu pelaku UMKM paling terdampak adalah usaha jajanan, cafe, warkop dan rumah makan. Jajanan Jagung & Bakso Bakar Mas Seno di Kota Medan, salah satu usaha yang terdampak. Jajanan yang murah meriah ini kehilangan konsumen, karena pelajar dan mahasiswa, diliburkan. Ditambah lagi jalanan sunyi, pesanan online dari ojek online juga hampir nihil. Sempat menutup usahanya selama dua bulan, tapi kini pelan-pelan pengguna Bright Gas 5,5 Kg ini pun mulai bangkit dan sedang mengajukan Program Kemitraan ke PT Pertamina MOR I untuk pengembangan usahanya.(waspadaaceh/sulaiman achmad)
