Rabu, Mei 1, 2024
Google search engine
BerandaInforial Pemerintah AcehNgopi ala Pemerintah Aceh Gagasan Diskominfo untuk Jaring Opini Sehat

Ngopi ala Pemerintah Aceh Gagasan Diskominfo untuk Jaring Opini Sehat

“Penggunaaan teknologi informasi yang baik dan mendidik perlu terus ditingkatkan. Kesadaran orangtua dalam memberi fasilitas serta cara menggunakan peralatan seperti gadget dan akses internet pada anak, harus terpantau dengan baik”

—— Dyah Erti Idawati ——

Berbagai metode dilakukan oleh Pemerintah Aceh untuk menjaring beragam opini yang berkembang di masyarakat. Tujuannya tak lain, untuk mengarahkan dan memilah mana opini yang sehat, produktif, kreatif dan inovatif, dan mana pula opini yang dikatagorikan sebagai opini “sampah” atau hoaks.

Belakangan memang beragam opini terus berkembang, bagai tak terbentung. Sayangnya, banyak dari opini tersebut yang bersifat menyesatkan dan sering kali menyebar secara liar tak terkendali, pada akhirnya dapat mengganggu kondusifitas kehidupan bermasyarakat. Sedangkan opini yang bersifat kritis konstruktif, tentu akan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Aceh sebagai masukan yang sangat berharga.

Adalah Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, yang berinisiatif dan telah menggagas penjaringan opini, lewat sebuah kegiatan yang mereka sebut sebagai NGOPI (Ngobrol Seputar Opini). Ngopi ini dalam rangka membantu Pemerintah Aceh untuk melakukan edukasi kepada masyarakat sekaligus sebagai wadah untuk menyebarkan berbagai informasi terkait program Pemerintah Aceh dalam upayanya menuju “Aceh Hebat”.

Ngopi dilaksanakan di berbagai daerah di Provinsi Aceh, dengan melibatkan hampir semua elemen masyarakat, baik pemerintah mau pun pihak swasta. Melalui gelaran Ngopi ini pula, pemerintah mendapatkan banyak masukan melalui opini publik yang berkembang di masyarakat. Pemerintah Aceh juga memanfaatkan momen itu untuk memberi pencerahan kepada masyarakat tentang “opini sehat,” yang bisa terus dikembangkan untuk kemajuan bangsa.

Seperti Ngopi di Jala Café Lhoong Raya, Banda Aceh, baru-baru ini, yang mengambil topik Internet Sehat Yes, Pornografi No. Diskusi ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Wakil Ketua Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh, Nevi Ariyani.

Acara ini disiarkan langsung oleh radio 103,6 Djati FM Banda Aceh dan Citis FM Lhokseumawe. Kegiatan ngopi sembari diskusi ini diikuti lebih dari 100 orang undangan dari komunitas masyarakat dinas PPPA, perwakilan SMA/SMK Kota Banda Aceh, perwakilan mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), para jurnalis dan komponen masyarakat lainnya.

Nevi Ariyani mengawali diskusi Ngopi mengatakan, kemajuan teknologi saat ini tidak dapat dihindari, selain memberi dampak positif juga memberikan dampak yang buruk bagi penggunanya. Apalagi dengan adanya konten pornografi yang bahaya kecanduannya bisa empat kali lebih berat dari narkoba.

“Tingkat bahayanya menurut ahli, empat kali lebih berat dari ketagihan narkoba” katanya.

Menurut Diah Erti, penggunaaan teknologi informasi yang baik dan mendidik perlu terus ditingkatkan. Kesadaran orangtua dalam memberi fasilitas serta cara penggunaan peralatan seperti gadget dan akses internet pada anak harus terpantau dengan baik sehingga potensi anak berselancar pada konten pornografi terhindarkan.

Hal terpenting adalah orangtua harus menjadi contoh atau rule model bagi anak.
“Yang pertama orangtua haruslah menjadi rule model,” tegas Ketua penggerak PKK Aceh.

Tindakan mencegah dan menyelamatkan anak-anak dari bahaya pornografi sangat diperlukan sehingga tidak merusak diri mereka sendiri yang merupakan generasi masa depan bangsa.

”Tidak ada solusi yang instan. Dilakukan secara terus menerus untuk mengobati kecanduan pornografi, harus semuanya bergerak,” tambah Dyah Erti Idawati.

“Yang tidak kalah penting adalah peran penting ayah dalam mendidik anak. Ayah harus meluangkan waktu bersama anak,” katanya.

“Keluarga harus membudayakan curhat kepada sesama anggota keluarga, tidak curhat melalui media sosial,” tambah Wakil Ketua TP PKK Provinsi Aceh itu.

Sementara itu Marwan Nusuf, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh menyampaikan, pemerintah berusaha untuk memblokir situs-situs pornografi.
“Data di kita, sampai Desember 2018, orang yang coba mau akses situs terlarang ada 2 juta orang,” jelasnya.

Pemerintah akan terus berupaya memberikan pemahaman atas dampak buruk pornografi dan memberikan kesadaran kepada masyarakat serta upaya pencegahan atas bahaya pornografi.

“Kita Pemerintah Aceh one for all all for all, ini adalah satu kesatuan dari Pemerintah Aceh melalui kegiatan ini untuk menyadarkan masyarakat, menjaga anak-anaknya dari bahaya pornografi,” kata Marwan Nusuf menutup kegiatan diskusi.

Kegiatan Ngopi juga dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-47 di Seladang Café, Kabupaten Bener Meriah.

Ngopi di Bener Meriah yang disiarkan langsung Radio Djati FM Banda Aceh dan Amanda FM Takengon, diberi nama Jaring Opini Publik, menghadirkan narasumber Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati dan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf.

Sedang Ngopi bersama sejumlah komunitas Vlogger Aceh, mahasiswa, siswa setingkat SMA, unsur media dan LSM, diselenggarakan di Café 88 Jalan Syiah Kuala, Banda Aceh.

Narasumber dan peserta membicarakan seputar perkembangan blog video atau biasa disingkat Vlog. Diskusi ini menghadirkan narasumber Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf, dan Ilham, salah seorang Vlogger Aceh.

Berikutnya pada waktu berbeda, Nyopi mendiskusikan tentang keterbukaan informasi publik dan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) di Le More Café Banda Aceh.

Kegiatan yang bertema Melayani dengan Informasi Terbuka ini diisi oleh narasumber berkompeten, yakni Marwan Nusuf, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh, dan Saifullah yang menjabat Wakil Rektor III, UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Acara ini juga dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari beberapa unsur media, LSM dan mahasiswa.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini disiarkan langsung oleh 103.6 Djati FM Banda Aceh dan 100.1 Fatali FM Blang Pidie. Kegiatan itu bertujuan untuk mengupayakan implementasi keterbukaan informasi publik agar dapat berjalan efektif dan efesien.

Kegiatan-kegiatan Ngopi bareng bersama beragam elemen masyarakat itu, tentunya diharapkan bisa menghasilkan “opini sehat” di masyarakat. Pada gilirannya akan menjadi motivasi bagi Pemerintah Aceh dan masyarakat, dalam menjalankan program peningkatan kesejahteraan rakyat melalui program unggulan “Aceh Hebat”. Semoga. (Ria/i)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER