Jakarta (Waspada Aceh) – Wakil Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Amirsyah Tambunan, membuka acara TOT Sistem Manajemen Informasi Aset Muhammadiyah (SIMAM), Sabtu (26/6/2021) via zoom.
“Pada masa pandemi COVID-19 dampak ekonomi yang sangat nyata dapat kita atasi melalui pemanfaatan wakaf produktif. Muhamadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan aset wakaf puluhan hingga ratusan triliun,” kata Amirsyah dalam siaran persnya kepada Waspadaaceh.com.
Untuk itu, kata dia, diperlukan SIMAM guna mendata aset Muhammadiyah dan mengamankan ke Majelis Wakaf Wilayah dan daerah hingga cabang.
Setelah Muhammadiyah meluncurkan program Sistem Informasi Manajemen Aset Muhammadiyah (SIMAM) hingga saat ini sudah hampir 50% data yang masuk ke SIMAM. Program ini disosialisasikan dari tingkat pusat hingga daerah guna mendata dan mendeteksi status aset yang ada di Muhammadiyah.
Kegiatan itu dihadiri juga Sekretaris Fatrimen Zubair beserta narasumber lain Julianto Sahyu. Dia menegaskan bahwa bidang hukum menjembatani dan mendukung program tersebut, sehinga berjalan lancar.
Dalam kesempatan yang sama Ketua PWM DKI Sun’an Miskan berharap agar seluruh aset persyarikatan dapat di data dengan baik, sehingga mudah diproduktifkan bagi kemaslahatan umat dan bangsa.
“Saya juga meminta kepada pimpinan persyarikatan se-DKI Jakarta agar semua aset tanah harus disetifikatkan atas nama persyarikatan Muhammadiyah dengan mengurusnya ke BPN setempat. Jika tidak bisa, dapat dilaporkan ke PP Muhammadiyah,” ujarnya.
Pelatihan selama sehari melalui aplikasi Zoom ini juga dihadiri oleh narasumber utama Ana Rahmawati, ME dari MWK PWM DIY dipandu oleh Safrol Makmur Koordinator Siman MWK PP Muhammadiyah. (sulaiman achmad)
