Kamis, Oktober 10, 2024
BerandaMasyarakat di Agara Pertanyakan Kualitas Proyek Talud Jalan Berbiaya Rp3,2 Miliar

Masyarakat di Agara Pertanyakan Kualitas Proyek Talud Jalan Berbiaya Rp3,2 Miliar

Kutacane (Waspada Aceh) – Unsur masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara mempertanyakan kualitas talud pada ruas jalan Biak Muli – Pedesi dan Terutung Payung, yang bersumber dari dana Otsus Aceh Tenggara 2019, menyusul ambruknya beberapa meter talud tersebut ke sawah petani setempat.

Beberapa warga yang kerap melintas di lokasi proyek mengatakan, sejak awal pembangunan jalan dan talud ruas Biak Muli – Pedesi – Terutung Payung tersebut, kualitas hasil pengerjaannya menjadi tanda-tanya besar bagi masyarakat.

Sebagai bukti, belum lama selesai dikerjakan oleh perusahaan rekanan, talud di kiri kanan jalan sudah mulai retak-retak. Bahkan setelah ketebalan timbunan material ditambah, talud yang baru dibangun telah ambruk ke sawah petani setempat.

Perihal retak dan ambruknya talud yang dibangun rekanan tersebut, lanjut sumber Waspada, berulangkali telah disampaikan komponen warga kepada pihak PPTK di dinas PUPR Aceh Tenggara. Namun tampaknya belum ditanggapi. Soalnya beberapa minggu kemudian, beberapa meter talud jalan Otsus tersebut kembali ambruk dan berantakan.

Ambruk dan retaknya talud proyek jalan berbiaya lebih sekitar Rp3,2 miliar tersebut bukan karena dihantam banjir atau dihantam dump truk pengangkut material timbunan, tapi murni karena masalah kualitas proyek.

Kasirin Sekedang, salah seorang aktivis di Kutacane, menyesalkan rendahnya kualitas pekerjaan proyek Otsus Kabupaten Aceh Tenggara yang ditangani salah satu perusahaan rekanan tersebut. Belum sempat dimanfaatkan masyarakat untuk mempermudah dan melancarkan arus transportasi di Kecamatan Bambel tersebut, malah sudah ambruk, katanya.

“Itu baru tingkat ditimbun, talud jalan telah retak, pecah dan sebagian lagi telah ambruk. Apalagi kalau sampai dipadatkan dan diaspal, tentu akan semakin panjang lagi talud tersebut yang ambruk,” sindir Kasirin.

Pantauan Waspada di lokasi proyek, Rabu (30/10/2019), talud atau tembok pengaman badan jalan memang terlihat retak, pecah dan sebagian ambruk ke areal persawahan warga. Kerusakan itu terlihat mulai dari Kute Pedesi di dekat jalan menuju jalan nasional dan beberapa titik lagi di kawasan Kute Pulo Perengge Kecamatan Bambel.

Kadis PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Aceh Tenggara, Rasid Efendi, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dimintai tanggapannya terkait masalah itu, karena Kadis masih berada di luar daerah.

Begitu juga (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) yang juga Kabid Jalan dan Jembatan PUPR setempat, Bakri, belum berhasil dimintai tanggapannya. Ketika ditemui Waspada, Kamis (31/10/2019), dia tidak berada di kantornya dan handphone-nya juga tidak aktif. (Aditya)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER