Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Ikatan Keluarga Blang Lancang (IKBAL) melakukan aksi damai di depan pintu bekas pabrik PT Arun LNG di Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Senin (26/8/2019).
Aksi damai yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB tersebut turut dikawal oleh puluhan aparat keamanan dari Polres Lhokseumawe, untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Massa yang terdiri dari sekitar seratusan orang itu juga membawa bendera merah putih, spanduk bertulis tentang tuntutan, dan berbagai alat peraga unjuk rasa lainnya.
Selain itu para orator massa itu juga membacakan puisi untuk meminta hak konsesi ganti rugi atas tanah mereka di Blang Lancang.
Terlihat juga massa yang sebagian besarnya terdiri dari ibu-ibu berteriak meminta lahan mereka supaya segera dibebaskan.
Ketua IKBAL, Teuku Sultan Jufri mengatakan, pihaknya meminta PT BAS dan Pertamina Hulu Energi (PHE) dicantumkan dan dilibatkan sebagai Dewan Ekonomi Khusus (KEK) yang berdiri di atas tanah adat serta leluhur masyarakat Blang Lancang.
Selanjutnya meminta diberikan hak atas dana hasil minyak dan gas yang disalurkan oleh pemerintah pusat melalui Undang-undang Otonomi Khusus serta dijadikan desa otonomi baru berdasarkan pengorbanan harta benda dari tahun 1974.
“Kami juga meminta monumen dan musium masyarakat Blang Lancang dapat berdiri di kawasan tersebut dan menjadikan monumen nasional,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat Blang Lancang diberikan hak dalam pengelolaan zakat khusus karyawan industri dalam kawasan KEK di atas tanah leluhur masyarakat Blang Lancang yang patut dijadikan sebagai desa binaan.
“Selain itu juga harus memberikan jaminan pendidikan, kesehatan dan beasiswa bagi setiap putra-putri masyarakat Blang Lancang”.
Sementara itu, perwakilan PT. PAG Dani Mustafa langsung menemui para pendemo untuk menanggapi tuntutan. Dalam pertemuan itu, Dani menyebutkan pihaknya akan menampung semua tuntutan warga Blang Lancang.
Nantinya semua tuntutan akan disampaikan ke atasannya di kantor PT. PAG.
Bahkan terkait kerjasama dengan PT. BAS dan PHE, pihaknya masih belum menandatangani kontrak kerjasamanya. (b16)