Lhokseumawe ( Waspada Aceh ) – Sejumlah LSM di tanah rencong menyesalkan sidak (inpeksi mendadak) Kakanwil Kemhum dan HAM Aceh, Agus Toyib, ke Kantor Imigrasi Klas II A Kota Lhokseumawe, terjadi di luar jam kerja atau saat pelayanan paspor sudah tutup.
Para aktifis LSM seperti Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) dan Yara, menduga Kakanwil masih setengah hati dalam membersihkan calo dan menyetop pungli pengurusan paspor yang memberatkan masyarakat di kantor imigrasi.
Koordinator Politik dan Hukum LSM MaTA, Baihaqi, mengatakan sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kakanwil Kemhum HAM melakukan sidak ke Kantor Imigrasi Klas II A Kota Lhokseumawe, pada pukul 20.00 WIB, Kamis (12/7/2018).
Padahal saat itu bukan lagi jam kerja dan pelayanan pengurusan paspor juga sudah ditutup sejak pukul 15.45 WIB, serta suasananya sudah sepi. Sehingga kedatangan Kakanwil ke imigrasi tidak sebagaimana kegiatan sidak untuk menyetop pungli.
Karena seharusnya Kakanwil memantau langsung pada saat jam kerja dimulai dengan aktifitas rutin petugas dalam melayani pengurusan paspor terhadap masyarakat.
“Kakanwil Kemhum HAM Aceh sepertinya keliru tentang sidak itu sendiri. Karena kantor imigrasi yang disidak pada Kamis malam di luar jam kerja. Lalu apa yang sedang dipantaunya. Seharusnya sidak dilakukan pada saat petugas melayani masyarakat mengurus paspor,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Ketua Lsm Yara, Basri, terkait sidak ala Kakanwil yang disebutnya terkesan dilakukan secara simbolis dan tidak profesional.
Menurutnya, kekeliruan itu tidak hanya pada sidak di luar jam kerja, tapi malah tidak lagi bersifat rahasia alias sudah bocor. Karena pejabat Lapas Klas II A Kota Lhokseumawe juga ikut bareng ketika sidak ke kantor Imigrasi. Lalu keesokan harinya giliran sidak ke Lapas.
Basri menjelaskan, seandainya sidak itu dilakukan secara rahasia, tentu saja Kakanwil bisa memergoki berbagai kekurangan yang ada di Lapas dan Imigrasi yang perlu ditindak lanjuti. (Zainuddin Abdullah)
