
Sabang (Waspada Aceh) – Sedikitnya 74 peserta siap mengikuti dan ambil bagian pada perlombaan memasak kuah beulangong, pada tanggal 31 Maret 2019, untuk memeriahkan Festival Khanduri Laot Sabang.
Perlombaan memasak ini memperebutkan hadiah total Rp72,5 juta, dan akan menjadi ajang bersejarah makan bersama terbesar untuk pertama kalinya bagi masyarakat umum di Kota Sabang.
“Kita perkirakan, tersedia 15.000 (lima belas ribu) nasi yang sudah terbungkus daun pisang sebagai salah satu dari syarat perlombaan. Dengan lauk tentu saja kuah beulangong,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sabang, Faisal, didampingi Kabag Hukum dan Humas, Bahrul Fikri, kepada wartawan di Sabang, Selasa (26/3/2019).
Siapapun nanti masyarakat, baik itu dari Sabang maupun wisatawan, kata Faisal, yang datang ke Sabang, bebas memilih masakan sesuai keinginan.
“Karena hasil dari lomba masak kuah beulangong ini akan dibagikan ke masyarakat maupun para wisatawan yang ikut menyaksikan lomba,” kata lanjut Kepala Dinas Pariwisata Sabang.
Dia menyebutkan, kegiatan lomba masak kuah beulangong ini merupakan rangkaian dari acara Festival Khanduri Laot 2019. Lomba akan dipusatkan di sepanjang Jalan Diponegoro, tepatnya mulai dari depan Pendapa Wali Kota Sabang, diantara kantor KP2TSP hingga ke arah kawasan Taman Ria.
“Seluruh peserta lomba akan berjejer di sepanjang Jalan Diponegoro dengan menyertakan perlengkapan masak dan berbagai bahan yang akan dijadikan menu masak mereka nanti,” katanya.
Sementara untuk pelaksanaan lomba tersebut, dibagi dalam dua kelompok perlombaan. Dari 74 peserta lomba, pada kelompok pertama diperlombakan untuk kategori lokal yang diikuti 58 peserta.
Untuk kategori open, diikuti 16 peserta dari sejumlah catering asal Sabang dan juga berasal dari luar daerah. Para pesertanya sudah teruji dan memiliki pengalaman memasak yang tidak diragukan lagi, ujar Faisal.
“Jadi, 16 peserta open yang mengikuti lomba ini, sebagian dari mereka memang sudah memiliki pengalaman. Masakannya selain sudah terkenal kelezatannya, juga sudah diketahui masyarakat Aceh.”
“Kita juga ingin kegiatan ini sebagai upaya kita dalam melestarikan masakan tradisional Aceh serta memperkenalkan masakan kuah beulangong kepada wisatawan lokal dan wisatawan manca negara yang berkunjung ke Sabang,” lanjut Faisal. (Ria)