Selasa, April 30, 2024
Google search engine
BerandaAcehLiterasi Estetis Melalui Festival Ornamen Bersejarah Aceh

Literasi Estetis Melalui Festival Ornamen Bersejarah Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Suasana ramai terlihat di Mesium Tsunami Aceh saat ratusan ornamen dengan berbagai motif di kain kasab, pajangan dinding, maupun yang terukir pada beberapa sisi bangunan dipamerkan dalam Festival Ornamen Aceh, Sabtu (10/6/2023).

Kegiatan ini dihadiri pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak sekolah hingga dewasa. Mereka melihat hiasan-hiasan dengan berbagai jenis motif. Ornamen-ornamen ini merupakan karya seni yang telah dikumpulkan melalui referensi peninggalan sejarah sejak abad ke-13.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Kasubag Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 1 Aceh, Ahmad Hariri. Ahmad Hariri menyampaikan betapa pentingnya menghidupkan kembali karya seni dari peninggalan sejarah melalui berbagai media lainnya.

Unsur-unsur peninggalan masa lampau seperti artefak dengan motif hias menjadi inspirasi dalam menciptakan karya kreatif yang menggambarkan warisan nenek moyang.

“Kami berharap generasi muda terinspirasi dan terlibat dalam pelestarian kebudayaan,” kata Ahmad Hariri.

Ahmad mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan memperkenalkan kebudayaan kepada generasi mendatang.

Ketua Laboratorium Seni Aceh Rakitan, Iskandar atau yang akrab disapa Iskandar Tungang, kerap mendokumentasikan ornamen tradisional Aceh, menurutnya bahwa setiap era memiliki kekhasannya sendiri. Seperti di era kerajaan Aceh Darussalam, Samudra Pasai dan kerajaan lamuri. Dia juga memperlihatkan berbagai ornamen dari batu nisan pada era kerajaan tersebut.

“Ornamen menjadi simbol estetik yang ingin dihidupkan kembali melalui festival ini, mengingat ornamen saat ini hampir punah, bahwa sesungguhnya ornamen inilah objek utama seni rupa di Aceh, ”Jelasnya.

Proses pendokumentasian ribuan ornamen sedang dilakukan dengan tujuan untuk menerbitkan sebuah buku yang akan dibagikan kepada kampus maupun yang bergelut di bisnis furniture. Berbagai ornament memilikiberbagia jenis baik flora fauna dan sebagainya.

“Saat ini, kami fokus pada proses pendokumentasian ribuan ornamen. Hasilnya akan dirangkum dalam sebuah buku yang akan didistribusikan ke kampus maupun usaha furniture,” tuturnya.

Lanjut Iskandar, pengalamannya dalam dunia seni ornamen dimulainya saat masih bersekolah di SMK jurusan kriya kayu. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di bidang desain komunikasi visual dan secara khusus pada studi seni ornamen. Saat ini, ia sedang melanjutkan pendidikan doktoral yang lebih mendalam dalam mengkaji ornamen.

Iskandar juga menjelaskan Festival Ornamen Aceh menjadi ajang penting dalam mengembangkan literasi estetetis masyarakat Aceh. Melalui pameran-pameran seperti ini, keindahan ornamen tradisional Aceh terus diapresiasi dan dikenal oleh generasi muda, serta menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan karya-karya seni yang menggambarkan kekayaan budaya Aceh.

Di sisi lain, Haris Fardiansyah, seorang siswa kelas 8 SMP 1, mengaku sangat antusias saat pulang sekolah datang bersama teman-temannya untuk melihat pameran ornamen tersebut.

Ia mengaku antusias menghadiri acara ini karena memiliki hobi seni dan gemar melukis. Baginya, hadir di acara ini merupakan kesempatan untuk mencari inspirasi baru dalam berkarya.

“Pulang sekolah langsung kesini, karena saya juga hoby di bidang seni, jadi bisa cari inspirasi,” tuturnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER