Banda Aceh (Waspada Aceh) – Setelah lima hari penerapan PPKM Mikro di Aceh, telah memberikan hasil positif. Enam daerah di Aceh dikategorikan Zona Hijau. Kini masyarakat yang memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, telah mencapai 91 persen lebih.
Sementara itu, kasus COVID-19 bertambah 63 orang, sembuh 50 orang, dan enam orang meninggal dunia, kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Jumat (16/7/2020).
“Zonasi warna itu dari pemantauan yang dilakukan Tim Monitoring Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Nasional yang tersebar di pelbagai pelosok tanah air,” jelas Jubir yang akrab disapa SAG itu.
Sebagaimana pernah dirilis sebelumnya, Tim Monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan memantau perilaku memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan di daerah permukiman, lingkungan sekolah, perkantoran, pasar, restoran, rumah makan, kafe, warung kopi, daerah wisata, dan tempat-tempat umum lainnya di pelbagai kabupaten/kota.
Tim monitoring perubahan perilaku yang terdiri dari personil TNI, Polri, dan duta perubahan perilaku, mengirim data monitoring itu secara real-time melalui aplikasi yang terkoneksi dengan sistem Bersatu Melawan COVID-19 (BMC) satu data COVID-19 Nasional. Kemudian, data foto dan lokasi dianalisis di Bidang Data dan IT Satgas Penanganan COVID-19 Nasional.
Hasil analisis diklasifikasikan dalam empat zona kepatuhan protokol kesehatan, yakni zona merah (kepatuhan kurang dari 60%), zona oranye (kepatuhan 61% – 75%), zona kuning (kepatuhan 76% – 90%), dan zona hijau (kepatuhan 91% – 100%), urai SAG.
Hasil analisis data monitoring periode 7 Juli – 11 Juli 2021 di Aceh menggambarkan Zonasi Protokol Kesehatan di Aceh. Zona hijau memakai masker meliputi Aceh Tanggara, Gayo Lues, Pidie Jaya, Pidie, Langsa, Sabang, dan Aceh Selatan.
Sementara zona hijau menjaga jarak dan menghindari kerumunan, selain kabupaten/kota tersebut, kecuali Sabang, juga Kabupaten Aceh Timur. Aceh Timur dinilai hijau dalam menjaga jarak tapi belum disiplin memakai masker. Sebaliknya Sabang, hijau dalam memakai masker tapi masuk zona merah dalam disiplin menjaga jarak dan kerumunan.
Sedangkan kabupaten/kota lainnya masih zona kuning atau zona oranye dalam penerapan protokol kesehatan. Masyarakat masih harus diedukasi tentang pentingnya memakai masker dan menjaga jarak meski sudah vaksinasi COVID-19. Protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 merupakan dua elemen pertahanan diri dari ancaman virus corona saat ini.
“Zonasi kepatuhan protokol kesehatan ini dipublikasikan sebagai alat navigasi kebijakan dalam edukasi perubahan perilaku kesehatan di kabupaten/kota,” tutur SAG.
Kasus Kumulatif
Selanjutnya ia melaporkan, kasus COVID-19 di Aceh secara akumulatif telah mencapai 20.812 orang, per 16 Juli 2021. Jumlah penderita yang sedang dirawat sebanyak 3.888 orang. Para penyintas COVID-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 16.023 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 901 orang.
Data kasus COVID-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang bertambah lagi sebanyak 63 orang, pasien yang sembuh 50 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah lagi sebanyak enam orang.
Penderita baru sebanyak 63 orang, meliputi warga Banda Aceh 17 orang, Aceh Besar 16 orang, dan warga Aceh Tamiang enam orang. Kemudian warga Aceh Tengah, Pidie Jaya, dan Pidie sama-sama lima orang. Selanjutnya, warga Aceh Utara empat orang, warga Bireuen dan Aceh Barat Daya, masing-masing dua orang. Sedangkan satu orang lagi warga Kota Lhokseumawe.
Sementara itu, pasien COVID-19 yang sembuh mencapai 50 orang, meliputi warga Banda Aceh 22 orang, Aceh Besar 12 orang, Aceh Tengah enam orang, dan Sabang lima orang. Kemudian warga Bireuen dan Pidie sama-sama dua orang. Sedangkan satu lagi warga Lhokseumawe.
“Pasien terkonfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia bertambah enam orang lagi,” katanya.
Kasus meninggal yang mencapai enam orang tersebut, masing-masing satu orang warga Gayo Lues, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Besar, Banda Aceh, dan warga Aceh Singkil, rincinya.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 871 orang, meliputi 744 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai COVID-19, jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.567 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.401 orang, sedang isolasi di rumah 143 orang, dan 23 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya. (Ria)