Banda Aceh (Waspada Aceh) – Lapangan Golf Lhoknga yang terletak di Desa Meunasah Lambaro, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, saat ini ditutup untuk wisatawan.
Awalnya lapangan golf ini, memang diperuntukkan khusus untuk bermain golf. Namun belakangan, tempat ini bukan hanya dijadikan sebagai area bermain golf, tapi juga tempat wisata.
“Tempat ini juga waktu itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan wisata lainnya seperti refreshing, camping, membuat konten video, berswafoto. Bahkan ada rombongan yang menggelar tikar di lapangan,” kata salah seorang pengelola lapangan golf yang enggan disebut namanya, saat ditemui waspadaaceh.com, Sabtu, (24/9/2022).
BACA: Wilayah Barsela dan Aceh Jaya Lahirkan Kandidat Desa Wisata Berkelanjutan
Ketika kegiatan itu diperbolehkan, namun seiring berjalannya waktu para pengunjung tidak memahami batasan yang terlarang. Hal itu dianggap berbahaya karena di saat bersamaan juga mengganggu aktivitas bermain golf di lapangan.
“Mereka masuk ke lapangan dan itu tidak boleh,” katanya.
Padahal, sebelumnya pihaknya telah mengimbau bahwa antara pengunjung dengan pemain hanya boleh berjarak sekitar 100 meter.
Selain itu, pengunjung juga kerap kali mengabaikan ketentuan Syariat Islam seperti saling berbaurnya antara laki-laki dan perempuan. Dengan berbagai pertimbangan, untuk sementara waktu tempat ini harus ditutup.
BACA: Mudahkan Wisatawan, Disbudpar Aceh Launching Bus Transwisata
Imbauan juga disampaikan secara tertulis yang terpampang di pintu masuk menuju lokasi bertuliskan: “Selain pemain dan petugas lapangan di larang masuk,” tertanda pengurus Seulawah Golf Club.
Kemudian, imbauan lain juga disampaikan, seperti dilarang melepas hewan ternak dalam lapangan Seulawah Golf Club. Hal itu berpedoman pada bab II tentang larangan pelepasan hewan ternak Pasal 2 Ayat (1) menyebutkan setiap orang dilarang melepaskan, menambatkan, dan/atau mengembalakan hewan ternak di daerah-daerah tertentu.
