Jumat, April 26, 2024
Google search engine
BerandaWisata & TravelKunjungi Kawasan Wisata Ulee Lheue, Ini Pesan Wali Nanggroe

Kunjungi Kawasan Wisata Ulee Lheue, Ini Pesan Wali Nanggroe

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haytar, menyusuri kawasan wisata Pantai Ulee Lheue, Banda Aceh, Sabtu pagi (16/1/2021).

Selain untuk menikmati suasana pagi di akhir pekan, kedatangan tokoh perdamaian Aceh itu sekaligus ingin memantau perkembangan kawasan wisata pantai tersebut. Wali nanggroe tiba di Ulee Lheue pukul 08.00 WIB, didampingi staf khusus, Dr. Rafiq serta Kabag Humas dan Kerjasama, M. Nasir.

Setibanya di lokasi, wali nanggroe kemudian menyusuri jalur pejalan kaki (trotoar) kawasan Pantai Ulee Lheue. Dia menghampiri beberapa pengunjung pantai, termasuk orang yang sedang memancing ikan.

Malik Mahmud menjelaskan, terkait dengan sejarah Pantai Ulee Lheue, dulunya pantai itu bernama Pantai Cermin. Kata wali nanggroe, kawasan pantai itu termasuk yang terkena dampak tsunami cukup parah tahun 2004 lalu.

“Ulee Lheue, merupakan kawasan wisata terkena dampak parah saat tsunami. Kini telah dibenahi oleh Pemko Banda Aceh, dengan membangun tanggul pengaman dan jalan dua jalur yang menghubungkan Banda Aceh menuju pelabuhan penyeberangan,” kata Wali Nanggroe, Malik Mahmud.

“Kalau saya bandingkan suasana Ulee Lheue sebelum tsunami, saat itu lebih indah dari sekarang. Saya pertama kali ke sini tahun 1974. Melihat panorama bukit hijau yang berjejer. Terlihat Pulau Sabang, Pulau Aceh, dan pemandangan lainnya,” lanjut Malik Mahmud.

Di kawasan bertanggul itu, kata wali nanggroe, dulunya tepi pantai dihiasi hamparan pasir putih. “Dahulu banyak wisatawan yang bermain di pantai dan mandi,” kata Malik Mahmud, sambil menunjuk ke arah bebatuan penahan ombak yang berdiri kokoh, yang dibangun setelah tsunami.

Tahun 2006, ketika Tgk. Malik Mahmud pulang ke Aceh, dia mengaku juga sempat berkunjung ke kawasan Ulee Lheue yang luluh lantak dihantam tsunami. “Sekarang kita lihat sudah ada banyak pembangunan, tapi seperti tidak ada perencanaan, tidak ada visi,” kata Wali Nanggroe Malik Mahmud, mengomentari kondisi terkini kawasan Pantai Ulee Lheue.

Wali Nanggroe, Malik Mahmud, memperhatikan papan peringatan di kawasan wisata Ulee Lheue. (Foto/ist)

Padahal Ulee Lheue dengan keasliannya, kata wali nanggroe, memiliki potensi wisata yang cukup menarik. Pantai indah dan bersejarah, dengan hamparan pulau-pulau di hadapannya.

“Ini (kawasan Ulee Lheue) hanya satu dari begitu banyak potensi wisata Aceh yang tidak kalah menarik jika dibanding dari negara-negara yang terkenal dengan industri pariwisatanya,” ujar wali nanggroe.

Wali nanggroe menambahkan, sebagai contoh terdekat, dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Singapore, potensi alam Aceh jauh lebih unggul. “Namun kita sangat jauh tertinggal dari sisi penataannya, baik itu penataan objek wisatanya, dan pra sarana di sekitarnya. Enggak teratur,” tambah wali nanggroe.

Menata Kawasan Wisata

Wali Nanggroe, Malik Mahmud, mengaku tahu persis bagaimana kondisi kawasan Pantai Ulee Lheue yang selalu ramai pengunjung, khususnya di akhir pekan. Karena itu dia meminta agar pemerintah harus berperan aktif dalam upaya membina masyarakat tentang pentingnya ketertiban dan kebersihan.

“Jadi saling bekerjasama antara pemerintah dengan masyarakat,” tutur wali nanggroe.

Wali nanggroe menambahkan, kawasan Ulee Lheue masih memiliki lahan yang luas. Sebagian lokasi itu bisa dibangun lokasi khusus restoran, lapak jajanan, wahana bermain dan tempat parkir, tanpa harus menjamah kawasan bibir pantai.

“Bukan artinya, kalau dibuat tempat yang bagus, lantas mahal. Tetap seperti biasa, tapi teratur dan tertib,” pesan wali nanggroe.

Saat ini, kata Wali Nanggroe Malik Mahmud, belum terlambat untuk memperbaiki penataan kembali kawasan-kawasan wisata yang ada di Aceh. Jika pun dia diminta bantuannya untuk membangun hubungan dengan konsultan dari Singapore atau Malaysia, wali nanggroe mengaku siap menjembataninya.

“Malaysia, Singapore dan Thailand, mereka dikenal dunia sebagai negara yang sukses merencanakan dan membangun industri wisatanya,” kata Wali Nanggroe Aceh ini. (Cut Nauval Dafistri)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER