Sigli (Waspada Aceh) – Berbagai pihak menilai kinerja Pemkab Pidie mirip kura-kura jalan khususnya dalam penyaluran Alokasi Dana Gampong (ADG) 2018, yang hingga sekarang banyak belum dapat mencairkan anggaran tersebut.
Berdasarkan Persentase Penyaluran Dana Desa (gampong), Kabupaten Pidie yang memiliki 730 gampong, pada tahun 2018 mendapat kucuran alokasi ADG sebanyak Rp498,8 miliar. Namun hingga priode 29 Juni 2018, daerah itu baru dapat mencairkan alokasi ADG senilai Rp199.5 miliaruntuk 347 gampong.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Pidie, Jufrizal, menjelaskan data jumlah gampong yang menerima alokasi dana tersebut sudah lebih dari data persentase penyaluran RKUN-RKUD-RKDES Priode 29 Juni 2018.
Beberapa waktu lalu pihaknya sudah mengirimkan berkas desa yang dapat melakukan pencairan ADG. “Itu data lama, setiap hari data tersebut diperbaharui. Jumlahnya hari ini pasti sudah lebih. Ada sekira 500-an berkas desa yang telah kami kirim,” katanya.
Zulfikar ARZ, salah seorang pemerhati pembangunan di Kabupaten Pidie, Senin (2/7/2018), mengharapkan Pemkab Pidie harus segera memperbaiki kendala yang menyebabkan terjadinya keterlambatan penyaluran alokasi dana gampong.
Jika alasan karena Pidie baru melakukan Pilkada, bagaimana dengan Kota Banda Aceh dan beberapa kabupaten/kota lainnya, yang tetap lancar.
“Apakah di kecamatan, kantor BPM atau di kantor Dinas Keuangan atau pun di tingkat gampong kendalanya,” katanya mempertanyakan. (b10)
