Jumat, April 26, 2024
Google search engine
BerandaPariwaraKetika DPKA Membangun Pustaka Ramah Anak

Ketika DPKA Membangun Pustaka Ramah Anak

“Nanti ruang bacanya akan lebih baik lagi, termasuk bagi anak-anak”

— Kepala DPKA Dr. Edi Yandra —

Saat itu, udara terasa begitu dingin. Cuaca di luar tampak berawan. Langit mulai mendung disertai gerimis, meskipun hari sudah menjelang siang. Para pengunjung pustaka sudah mulai datang. Selain orang dewasa, khususnya seusia pelajar dan mahasiswa, tampak juga pengunjung anak-anak.

Tampak seorang anak datang bersama ibunya. Mereka datang sekitar pukul 09.00 WIB. Ibu dan anak ini kemudian melihat-lihat buku bacaan bergambar untuk anak-anak. Setelah mendapatkan buku-buku yang dicari, selanjutnya mereka masuk ke ruang baca anak-anak.

Beberapa menit kemudian, anak tersebut terlihat sedang asik membuka lembaran buku cerita yang sampulnya berwarna-warni. Bocah perempuan itu meletakkan bukunya di atas meja baca, ditemani ibunya. Sang ibu tampak dengan sabar membimbing anaknya itu membaca.

Rak buku di ruang baca anak. (Foto/Kia)

Di atas meja tidak hanya terdapat satu buku, tapi ada beberapa buku lainnya. Buku anak-anak dengan gambar yang menarik. Ruangan sekitar juga didesain menarik, penuh warna. Tempat duduk dan mejanya juga disesuaikan, sehingga nyaman bagi anak-anak.

Medina, bocah perempuan berusia 4 tahun itu, buah hati (anak) dari Siti Shopia. Di usia yang masih balita, bocah ini sudah dikenalkan dengan buku dan mulai gemar membaca.

Bocah yang memakai baju bermotif dengan jilbab rwarna dongker itu terlihat riang saat membaca. Meskipun masih terbata-bata, tapi Medina tetap bersemangat. Medina tak hanya fokus kepada huruf di buku bacaannya. Sesekali ia pun mengamati gambar yang ada di dalamnya.

Medina tidak hanya menjadikan Perpustakaan Wilayah (Puswil) Aceh sebagai tempat membaca, tapi menjadikannya tempat hiburan. Terkadang Medina juga belajar menggambar dengan mewarnai gambar pada buku yang tersedia di perpustakaan itu.

Siti Shopia, kepada wartawan Waspadaaceh.com, Senin (31/10/2022) menyebutkan, suasana di ruangan baca buku itu begitu tenang dan nyaman sehingga mereka yang berkunjung betah berlama-lama.

“Karena ada ruang baca yang nyaman bagi anak-anak, jadi anak saya sekarang sering ngajak ke mari,” sebut Siti Shopia, ibunda Medina.

Awalnya, Shopia yang berasal dari Medan, Sumatera Utara ini, tidak mengetahui bahwa pelayanan perpustakaan dilengkapi dengan ruang baca dan ruang bermain khusus untuk anak. “Setelah tau ternyata ada ruang baca anak-anak. Makanya jika ada waktu luang pasti bawa anak kemari,” sebutnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPKA), Dr. Edi Yandra, S. STP, MSP. (Foto/Kia Rukiah)

Ruang Baca Ramah Anak

Terlihat ruangan itu cukup bersih dan sejuk. Di dalamnya juga dilengkapi dengan kursi dan meja yang mungil, dengan warna yang cerah. Ada merah, kuning, hijau, biru, oranye, abu-abu dan warna menarik lainnya. Lantainya juga berwarna merah yang berpadu dengan biru.

Di sisi ruangan itu juga dipajang koleksi buku yang tertata rapi pada rak-rak yang berderet panjang. Penyusunan buku itu sesuai kebutuhan anak, sehingga anak dapat dengan mudah mengambil buku sesuai dengan keinginannya.

Buku-buku yang dipajang juga sudah dikelompokkan, seperti buku agama, buku mengenal benda di sekitar, buku-buku agama Islam, seperti aku cinta Islam serta buku cara cepat belajar abzad. Tersedia juga buku gambar untuk kegiatan mewarnai.

Ruangan baca khusus untuk anak ini kira-kira berukuran 5×20 meter. Tampak bersih, dan di lantai ruangan tidak terlihat satu pun sampah. Padahal ruangan ini sering dikunjungi oleh anak-anak.

Ruangan baca anak tampak ditata dengan menarik sehingga membuat anak-anak merasa nyaman ketika membaca buku. (Foto/Kia Rukiah)

Memang, sebelum masuk ke ruang baca anak, persis di depan pintu terdapat tulisan, “Dilarang  membawa masuk makanan berbau dan minuman. Kecuali dalam botol tertutup/tumbler ke ruang baca”.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) Dr.Edi Yandra, menyebutkan, Puswil Aceh yang baru siap dibangun, walau belum 100 persen, sudah bisa digunakan. Memang kondisi bangunan belum sempurna, tapi DPKA tetap berupaya menciptakan ruangan yang nyaman bagi para pengunjung, khususnya anak-anak.

“Kita targetkan Perpus ini akan selesai secara sempurna pada tahun 2023. Nanti ruang bacanya akan lebih baik lagi, termasuk bagi anak-anak,” kata Edi Yandra di ruang kerjanya, minggu ketiga Oktober 2022.

Dia mencontohkan, pada ruang baca anak, akan dibuat tempat duduk yang unik sehingga menjadi daya tarik bagi anak-anak. Ruangan ini nantinya akan lebih nyaman dibanding ruangan yang ada sekarang.

Selain itu, DPKA juga akan mendekorasi ruangan tersebut sebagus mungkin, dan memilih warna kursi yang senada agar memberikan kesan ceria bagi anak-anak. “Dengan begitu nanti anak-anak akan lebih betah berada di pusataka ini untuk membaca buku,” tuturnya.

Kata Edi Yandra, sekarang di dalam ruangan pustaka yang khusus untuk anak, sudah ada kursi yang warna-warni. Nantinya akan dibuat lebih bagus lagi. “Intinya, kita akan wujudkan ruang baca yang ramah anak,” tutupnya. (Adv)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER