Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaKepala BMKG: Ada Potensi Gempa M 8,7 dan Tsunami di Pantai Jawa...

Kepala BMKG: Ada Potensi Gempa M 8,7 dan Tsunami di Pantai Jawa Timur dan Selat Sunda

Jakarta – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof Dwikorita Karnawati, mengingatkan adanya potensi gempa Magnitudo (M) 8,7 yang dapat menyebabkan tsunami di kawasan pantai Jawa Timur hingga Selat Sunda.

“Jadi memang, sejak awal tahun, jadi sebelum ada kejadian gempa di Jawa Timur, yang sudah 2 kali ini, tepatnya akhir tahun lah. Kami melakukan evaluasi, beberapa klaster di wilayah Indonesia ini, terjadi peningkatan kejadian gempa bumi. Terutama klaster, antara lain yang ada di Jawa Timur atau tepatnya lepas pantai selatan Jawa Timur serta klaster di selatan Selat Sunda,” kata Dwikorita dalam Webinar, Jumat (28/5/2021), yang disiarkan melalui channel youtube.com, infoBMKG.

Dwikorita mengatakan, memang kekuatan gempa yang sering terjadi lebih banyak dengan Magnitudo di bawah 5. Artinya gempa yang di atas Magnitudo 6 tidak sebanyak 5, katanya dalam Webinar yang bertajuk Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur tersebut.

“Tetapi mengapa menjadi perhatian? Karena kami belajar, berbagai kejadian gempa besar dan merusak, seperti di Aceh yang mengakibatkan tsunami. Kemudian juga di Yogjakarta, Pangandaran dan yang terjadi akhir-akhir ini di Lombok, di Palu, itu semua tidak mendadak seketika terjadi gempa. Semua diawali dengan gempa-gempa kecil, kurang dari 5 bahkan kurang dari 4 (M). Tapi frekuensinya dalam satu bulan bisa lebih 100 kali. Fenomena itu yang saat ini sedang kami amati, kami analisis,” lanjut Dwikorita.

Ternyata, kata Dwikorita, di wilayah Jawa Timur itu pun mengalami peningkatan gempa-gempa kecil, sebelum terjadi gempa yang kekuatannya Magnitudo 6. Karena itu lah pihak BMKG melakukan survei, dan ternyata terjadi lompatan frekuensi gempa.

“Sehingga kami menyusuri pantai mulai Jawa Timur sampai Selat Sunda untuk mencek yang kami khawatirkan. Dari catatan sejarah gempa, gempa yang kekuatannya di atas 7 dan skenario terburuk kekuatannya 8,7 ini bisa membangkitkan tsunami,” lanjut Dwikorita.

Menurut Dwikorita, BMKG juga melakukan pengecekan kesiapan aparat pemerintah daerah setempat untuk skenario jika terjadi gempa M 8,7 dan tsunami. “Sehingga yang kami cek itu adalah kesiapan aparat setempat dan juga pemerintah daerah setempat, serta kesiapan sarana prasarana untuk evakuasi jika terjadi tsunami. Nah, itulah yang yang perlu kami sampaikan dari apa kajian dan survei kami lakukan,” kata Dwikorita menjelaskan. (Ris)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER