Sigli (Waspada Aceh) – Kisruh di tubuh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nanggroe Aceh (PNA) Kabupaten Pidie, Aceh, berlanjut pada desakan mundur ketua hingga tindakan penyegelan kantor DPW PNA di Sigli.
Puluhan pengurus kecamatan (PK) dan kader DPW PNA Kabupaten Pidie, Jumat (27/11/2020), mendatangi kantor partai berlambang bulan bintang dengan variasa warna oren itu di Gampong Benteng, Kecamatan Kota Sigli. Kedatangan mereka ke kantor DPW PNA untuk menyampaikan kekecewaan terhadap ketua DPW PNA yang mereka nilai kurang transparan dalam menjalankan roda organisasi, ditambah masalah konflik internal.
Iskandar, Ketua DPW PNA Pidie yang dihubungi Waspada beberapa kali, untuk dikonfirmasi melalui telephone selularnya tidak tersambung. Sementara anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie dari Partai Nanggroe Aceh (PNA), Zulfadli, Jumat siang (27/11/2020), membenarkan ada puluhan kader dan pengurus kecamatan PNA mendatangi kantor DPW PNA di Benteng, Kota Sigli.
Begitu pun dia mengaku tidak tahu persis apa maksud dari kedatangan puluhan kader ke kantor DPW PNA di Kota Sigli. Pasalnya, saat itu Zulfadli sedang berada di Kota Banda Aceh.
“Tetapi berdasarkan keterangan dari beberapa orang kader kepada saya melalui hubungan telephone, mereka datang menuntut bang Is untuk mundur,” katanya.
Menurut dia, masalah yang terjadi di tubuh PNA Kabupaten Pidie, hanya persoalan internal dan mis komunikasi sesama pengurus. Mereka menilai kurang ada keterbukaan dalam hal administrasi.
Anggota DPRK Pidie dari Fraksi PNA lainnya, Muhammad Khaizir, yang dihubungi Waspada, juga membenarkan ada unjuk rasa yang dilakukan para kader dan pengurus PNA kecamatan di kantor DPW PNA Kabupaten Pidie.
“Saya juga mendapat kabar dari kawan-kawan. Perwakilan pengurus kecamatan-kecamatan, itulah kabarnya kantor DPW PNA di kabupaten sudah digembok. Alasan mereka karena faktor kecewa terhadap sikap ketua, begitulah,” katanya. (b06)