Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaNasionalKebocoran Data Jadi Perhatian Publik, Relawan Perisai Prabowo: Milenial Punya Peran Penting...

Kebocoran Data Jadi Perhatian Publik, Relawan Perisai Prabowo: Milenial Punya Peran Penting Jaga Keamanan Data

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kebocoran data yang terjadi beberapa waktu lalu telah menjadi perhatian publik dan mengganggu kepercayaan khalayak terhadap keamanan data.

Guna menyikapi hal itu, Relawan Perisai Prabowo menggelar diskusi dengan tajuk “Relawan Perisai Vs Ancaman Siber: Menjaga Demokrasi dan Keamanan Data. Diskusi ini bertempat di Kantor SMSI Pusat Jalan Veteran II Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Sekjend Relawan Perisai Prabowo, Jojon Novandri, mengatakan Indonesia kini dihadapkan pada berbagai jenis ancaman siber, termasuk serangan malware, phishing, dan disinformasi. Serangan-serangan ini tidak hanya mengancam keamanan data pribadi dan organisasi, tetapi juga berdampak signifikan terhadap stabilitas demokrasi.

“Ancaman siber ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah dan mengganggu proses demokrasi yang sehat,” ujarnya.

Karena itu menurut Jojon, generasi milenial, khususnya yang tergabung dalam Relawan Perisai Prabowo, memiliki peran penting dalam menjaga keamanan data. Mereka didorong untuk lebih kritis dan tanggap terhadap informasi yang diterima di media menghindari bahaya siber.

“Milenial adalah agen perubahan. Kami percaya mereka memiliki potensi besar untuk menjadi penjaga keamanan data di era digital,” tambah Jojon.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum SMSI, Firdaus, menjelaskan bahwa ancaman kebocoran data telah menjadi perhatian serius pengusaha media online. Dia mengakui hampir setiap hari anggota SMSI mendapat serangan siber hanya saja hal tersebut mampu ditanggulangi.

“Serangan siber adalah keniscayaan, tinggal pemerintah serius tidak menanggulanginya,” terangnya.

Karena itu, dia berharap kepada Relawan Perisai Prabowo untuk membentuk tim yang bekerja secara masif.

Salah satunya dengan menjadikan minimal 100.000 kader perisai yang tersebar mulai dari kecamatan hingga kabupaten/kota di seluruh Indonesia di didik menjadi pasukan siber yang pada akhirnya dapat menangkal ancaman maupun serangan siber. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER