Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaKadisdik Aceh: Anak Aceh “Berlian” Yang Harus Terus Diasah

Kadisdik Aceh: Anak Aceh “Berlian” Yang Harus Terus Diasah

“Anak-anak Aceh ibarat berlian yang perlu mendapat penanganan yang tepat, sehingga dapat memiliki nilai jual yang tinggi”

— Kadisdik Aceh, Alhudri —

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Alhudri, menegaskan bahwa anak Aceh memiliki kualitas dan potensi diri yang tidak kalah bagus jika dibandingkan dengan daerah lain. Bahkan bisa lebih unggul jika dibina dengan baik dan tepat, kata Alhudri.

“Anak-anak Aceh ibarat berlian yang perlu mendapat penanganan yang tepat, sehingga dapat memiliki nilai jual yang tinggi,” tutur Kadisdik Aceh tersebut.

Alhudri menyampaikan hal itu setelah menyaksikan secara langsung keahlian para siswa pada kegiatan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK se-Aceh untuk berbagai jurusan vokasi beberapa hari lalu.

Untuk itu, Alhudri meminta kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh kabupaten/kota, pengawas sekolah, kepala SMA, SMK dan SLB serta dewan guru untuk memberikan penanganan yang tepat agar memiliki kemampuan yang potensial.

“Saat LKS kemarin saya melihat anak-anak Aceh ini sangat hebat, tentu saja masih perlu diasah kemampuan mereka. Tolong bapak/ibu asah berlian-berlian yang ada di depan bapak/ibu ini hingga nanti memiliki nilai jual yang tinggi,” kata Alhudri.

Mobile Training Unit

Kadisdik Aceh saat membuka kegiatan Pelatihan Mobile Training Unit (MTU)-1 Angkatan ke-7 di Aula SMKN 3 Banda Aceh, Rabu (1/9/2021), mengatakan, di negara maju vokasi merupakan jurusan favorit karena mengajarkan keterampilan.

Di hadapan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Kepala SMKN 3 Banda Aceh, instruktur, para guru dan peserta, Alhudri menyebutkan, di negara maju vokasi merupakan jurusan favorit. Karena kata Kadisdik Aceh, dari sekolah itu para siswa diasah keterampilan dan kemampuannya hingga siap bekerja di dunia usaha dan dunia industri bahkan membuka usaha mandiri.

Oleh karena itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan, akan terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusan sekolah vokasi di Aceh, salah satunya melalui program Mobile Training Unit (MTU) atau pelatihan bergerak.

“MTU salah satu program di Dinas Pendidikan Aceh yang sudah berjalan dari tahun 2008 hingga saat ini. Program MTU ini bergerak di bawah binaan Bidang Pembinaan SMK untuk memberikan pelatihan keterampilan yang banyak diminati siswa-siswi se-Aceh,” ungkapnya.

Kadisdik menjelaskan ada tiga unit MTU yang saat ini sudah bergerak di tiga lokasi berbeda. MTU-1 berada di SMKN 1 Banda Aceh, MTU-2 berada di SMKN 1 Simpang Ulim Aceh Timur, MTU-3 berada di SMKN 3 Takengon.

Mobile Training Unit (MTU) yang akan melakukan training bergerak ke seluruh Aceh. (Foto/Ist)

“MTU-1 ini akan melatih siswa-siswi SMK dengan 4 kompetensi keahlian, yaitu: bisnis konstruksi dan properti, kriya kreatif kayu, konstruksi gedung, serta sanitasi dan perawatan,” ujarnya.

Alhudri berharap pelatihan ini dapat diikuti dengan serius, penuh kedisiplinan agar nantinya menjadi bekal untuk pengembangan potensinya secara mandiri, atau dapat bekerja di dunia usaha dan industri. Hal ini sesuai dengan program Pemerintah Aceh yaitu Aceh Carong.

“Anak-anak kami peserta pelatihan MTU-1 yang kami sayangi. Pesan kami untuk tetap bersemangat dalam belajar, walau negara kita sedang dilanda pandemi COVID-19 dan tetap patuhi protokol kesehatan untuk melindungi kita dari penyebaran wabah ini,” ujar Alhudri.

Sementara Ketua Panitia MTU-1, Muhammad Husin, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya peningkatan keterampilan dan kualitas para siswa.

“Kegiatan ini akan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Pelatihan Bergerak

MTU sediri merupakan model pelatihan dengan melibat truk yang didesain khusus untuk membantu masyarakat Aceh, khususnya anak-anak Aceh yang duduk di sekolah SMK, dengan menyediakan sarana dan prasarana pengembangan keahlian dan keterampilan.

Untuk Aceh pelatihan bergerak ini sudah beroperasi di Aceh pasca gempa dan tsunami sekitar tahun 2006, melibatkan tiga unit MTU, yang  didanai Swiss Solidarity, Medicor Foundation of Lichtenstein dan Swisscontact serta Swiss Foundation For Technical Cooperation. Kemudian program ini dilanjutkan oleh Dinas Pendidikan Aceh.

Pelatihan MTU bertujuan untuk penguatan peserta didik dalam kemampuan psikomotorik atau keahlian praktik serta sebagai upaya penguatan bagi sekolah-sekolah yang tidak mempunyai peralatan praktik sesuai tuntutan standar nasional pendidikan.

Kegiatan pelatihan MTU pada tahun 2021 ini, akan menyasar 30 SMK Negeri/Swasta di Aceh, dengan melibatkan 36 instruktur, teknisi serta sopir. Mereka semua telah mengikuti ToT di P4TK Malang pada tahun 2008 dan 2014 lalu.  (pariwara)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER