Senin, Mei 6, 2024
Google search engine
BerandaKabut Asap Landa Banda Aceh dan Sabang

Kabut Asap Landa Banda Aceh dan Sabang

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang tak luput dari paparan kabut asap. Mata hari Senin pagi hingga sore (23/09/2019) tidak terlihat. Suasana kota seperti mendung, padahal akibat kabut asap yang menebal. Bahkan dilaporkan kualitas udara sudah tidak sehat.

Pantauan Waspadaaceh.com, menjelang siang dan sore, kabut asap mulai merata dan menggangu pemandangan pengguna jalan khususnya bagi pengendara roda dua.

“Di kantor saya tadi sudah ada dua orang, matanya yang merah terpapar kabut asap,” kata Evi, salah seorang pegawai ASN Provinsi Aceh, Senin siang.

Benar saja, alat pencatat suhu di stasiun monitor pencatat kualitas udara di kantor Gubernur Aceh, tercatar nilai pm (partikulat molekuler) 2,5 di Banda Aceh sdh 223 mikrogram per meter kubik.

Monitor udara di kantor Gubernur Aceh mengkonfirmasi udara di Banda Aceh dalam kondisi tidak sehat. (Foto/Ist)

Kata salah seorang pegawai di Dinas Lingkungan Hidup Aceh, angka di atas sudah jauh di atas baku mutu yang dipersyratkan maksimal 65 mikrogram per meter kubik.

“Kualitas udara di kota Banda Aceh sudah dalam kondisi tidak sehat,” sebut pegawai yang enggan namanya dipublis itu.

Karena itu diimbau warga yang keluar rumah mau pun berkendara menggunakan melindung mulut dan hidung (masker) yang standar.

Meski secara kasat mata, kabut asap makin menebal, Kasi Data BMKG Blang Bintang, Zakaria menyebutkan, menurut data sebaran asap BMKG Pusat hari ini tidak terlihat adanya sebaran asap di Aceh.

Hal ini karena kemungkinan kelemahan satelit, dimana satelit tidak dapat memantau asap bila tertutup awan.

Seperti diketahui, sekarang Aceh sedang banyak awan hujan. Maka wajar bila dari peta, sebaran asap tidak terdeteksi di Provinsi Aceh.

“Namun kami BMKG Aceh dapat memastikan itu kabut asap karena bila kita lihat mata hari nampak berwarna kuning ke merah-merahan, dan juga bila dilihat ke langit berwarna putih abu-abu relatif rata. Sedangkan kalau langit ditutupi awan akan telihat gumpalan.” ujar Zakaria, Senin.

Asal kabut asap pihak BMKG memperkirakan masih merupakan asap kiriman dari musibah kebakaran hutan dan lahan beberapa provinsi lain di Sumatera.

BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk membatasi aktifitas di luar rumah dan selalu memakai masker atau pelindung bila berada di luar ruangan, khususnya untuk daerah yang kabut asapnya tebal. Selain itu, perbanyak minum air putih, banyak juga makan buah.

Jarak Riau dan Aceh sekitar 1.100 Km, namun akibat terbawa angin asap karhutla itu berdampak bagi warga Banda Aceh dan pulau Sabang. (B01/Cb01)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER