Jumat, Maret 29, 2024
Google search engine
BerandaInforial Pemerintah AcehJejak Nova Menangani COVID-19 di Aceh, Terima Penghargaan dari Harian Waspada

Jejak Nova Menangani COVID-19 di Aceh, Terima Penghargaan dari Harian Waspada

“Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, tahun 2020 memberikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh, karena dinilai cukup baik dalam menangani pandemi Corona Virus Disiase 2019 (COVID-19)”

————-

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, ketika masih menjabat sebagai plt gubernur, menempati urutan ke-6 kepala daerah se Indonesia yang dinilai paling responsif dalam menangani pandemi virus Corona (COVID-19).

Posisi Nova Iriansyah ini berada di urutan ke-6 dalam 10 besar daftar nama kepala daerah yang dinilai paling bagus responnya dalam menangani virus Corona berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO).

Posisi Nova berada di atas Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

IPO yang berkantor di Jakarta Selatan itu dalam melakukan survei tersebut mengambil sampling di hampir 30 provinsi dan 135 desa di Indonesia dengan total 1.350 responden.

“Periode survei kami dari tanggal 8 – 25 Juni 2020 responden 1.350 yang tersebar di 135 dari 30 provinsi di Indonesia,” bunyi rilis IPO, Selasa (7/7/2020).

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, beberapa waktu lalu juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh, karena dinilai cukup baik dalam menangani pandemi Corona Virus Disiase 2019 (COVID-19).

Presiden Jokowi ketika itu menyampaikan apresiasinya kepada Nova Iriansyah yang ketika itu menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, sebelum dimulainya rapat tentang percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, pada Rabu (15/7/2020), dihadiri gubernur dari seluruh Indonesia.

Nova mengatakan, menyambut baik apresiasi yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada Pemerintah Aceh dalam segi penanganan kasus COVID-19 di Provinsi Aceh.

“Saya tadi dipanggil khusus oleh Bapak Presiden sebelum rapat, sekitar 7 menit. Presiden mengapresiasi bahwa Aceh itu masuk tiga besar penanganan COVID-19 terbaik,” kata Nova.

Nova merincikan, ketiga daerah yang masuk tiga besar terbaik seluruh Indonesia dalam menangani COVID-19, diantaranya Yogyakarta, Bangka Belitung, dan Aceh.

“Itu tidak ada nomor satu sampai tiga. Karena semua dianggap baik. Dan Presiden mengapresiasi itu,” ujarnya.

Kata Nova ketika itu, semuanya tidak lepas dari kinerja tim yang khusus menangani wabah pandemi Carona di Aceh, yakni tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh.

Penanganan COVID-19 di Aceh

Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Nova Iriansyah, sebenarnya sejak awal kemunculan virus Corona di Wuhan, China, telah menetapkan langkah-langkah penanganan yang terkordir di Aceh. Apalagi ketika itu diketahui bahwa ada banyak mahasiswa asal Aceh yang kuliah di Wuhan, China.

Pemerintah Aceh saat itu segera memfokuskan upaya pemulangan para mahasiswa Aceh dari Wuhan. Maka kemudian Pemerintah Aceh membuka dua Posko Siaga Wabah Virus Corona, pada Minggu malam, 26 Januari 2020.

Kedua posko itu masing-masing berada di Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Banda Aceh, dan di Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta.

Evakuasi mahasiswa asal Aceh juga berhasil dilakukan bersamaan dengan 245 warga negara Indonesia lainnya yang juga berada di Provinsi Hubei, China, pada Sabtu (1/2/2020). Sejak itu, Nova menginstruksikan agar jajaran Pemerintah Aceh terus memantau perkembangan sembari menggencarkan kampanye agar masyarakat mewaspadai virus tersebut di Aceh.

Alat pengukur suhu badan juga mulai ditempatkan di Bandara Sultan Iskandar Muda untuk memeriksa para tamu yang masuk ke Aceh. Alat itu kemudian turut dipasang di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue dan di beberapa lokasi lainnya, seperti di daerah perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara.

Sebulan berselang, yaitu Senin (2/3/2020), Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama COVID-19 di Indonesia. Meski sebelumnya Aceh sudah melakukan aktivitas pencegahan, tapi pasca ditemukannya kasus tersebut, Pemerintah Aceh semakin meningkatkan sosialisasi hingga melakukan pembatasan aktivitas warga demi menghalau penyebaran virus Corona.

Provinsi Aceh memang sama sekali tidak steril virus Corona atau COVID-19, tapi setidaknya dapat menekan penyebarannya. Bila dibandingkan dengan tetangganya, Provinsi Sumatera Utara, maka jumlah warga Aceh yang terpapar virus berbahaya ini jumlahnya terbilang lebih sedikit.

Kasus COVID-19 secara akumulatif di Aceh, sejak kasus pertama ditemukan pada 27 Maret 2020, hingga 24 Februari 2021, sebanyak 9.513 orang positif. Penderita yang kemudian sembuh sebanyak 7.792 orang. Penderita yang masih dirawat sebanyak 1.341 orang, dan 380 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sedangkan dibandingkan dengan ProvinsiSumatera Utara, sejak kasus pertama hingga 24 Februari 2021, tercatat jumlah warga yang terpapar virus Corona atau COVID-19 mencapai 24.169 orang, yang sembuh 20.874 orang dan meninggal dunia mencapai 824 orang.

Begitu pun, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, terus mengingatkan kepada jajaran Pemerintah Aceh dan masyarakat, agar tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) dalam setiap kativitasnya. Baik untuk aktivitas kantor, aktivitas ekonomi mau pun aktivitas sosial.

Kiranya sikap responsif Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam menangani pandemi COVID-19 di provinsi paling ujung pulau Sumatera ini, patut mendapat apresiasi. Setelah sebelumnya memperoleh apresiasi dari Presiden RI, Joko Widodo, kini Nova Iriansyah juga memperoleh apresiasi dari Harian Waspada, surat kabar terbesar di luar Pulau Jawa, sebagai Tokoh WASPADA Peduli Indonesia Sehat 2020.

Penghargaan Tokoh WASPADA Peduli Indonesia Sehat 2020 diserahkan Pemimpin Umum Harian Waspada, dr Hajjah Rayati Syafrin, MBA, di Regale Convention Center, Medan, Jumat (26/02/2021).

Gubernur Nova Iriansyah tak lupa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga karena dinobatkan sebagai tokoh Waspada Peduli Indonesia Sehat 2020.

Sejatinya, kata Nova, anugerah ini milik para stakeholder dan seluruh masyarakat Aceh. “Pemerintah Aceh tidak bisa berbuat apa-apa dalam penanganan COVID-19. Terimakasih kepada Forkopimda, nakes, para ulama dan tokoh mssyarakat dalam ikhtiar mengendalikan COVID-19,” papar Nova.

Di akhir sambutannya, Nova mengingatkan bahwa COVID-19 belum berakhir dan kita tidak tahu kapan berakhirnya. “Karena itu, kita harus waspada,” demikian Gubernur Aceh Nova Irianyah, yang mendapat aplous undangan.

Selain Gubernur Aceh, Ir.Nova Iriansyah, MT, penghargaan serupa juga diberikan kepada Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Drs Martuani Sormin, M.Si. (*)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments