Jumat, Maret 29, 2024
Google search engine
BerandaNasionalITB Ahmad Dahlan Launching Pusat Kajian Wakaf Produktif

ITB Ahmad Dahlan Launching Pusat Kajian Wakaf Produktif

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Alumni Pascasarjana Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) menginisiasi pusat kajian wakaf bernama Center for Sutainable Awqaf Studies (CSAS) ITB AD.

Center for Sutainable Awqaf Studies (CSAS) ITB AD merupakan pusat kajian wakaf berkelanjutan dan telah dilaunching sekaligus pada seminar nasional secara virtual dengan tema “Gerakan Wakaf: Penguatan Ekonomi Umat di Masa Pandemi COVID-19,” pada Minggu (9/5/2021).

Dalam seminar Nasional tersebut Ketua Lembaga Kajian ITB AD Pitri Yandri mengatakan, berbagai inovasi dapat dilakukan untuk menggali potensi ekonomi umat, yaitu dengan cara gerakan wakaf produktif. Katanya, perlu kajian yang matang terlebih dahulu terkait dengan literasi, kelembagaan, tantangan serta potensi wakaf.

Dalam hal ini, Rektor ITB AD Mukhaer Pakkanna mengakui bahwa pengelolaan wakaf Muhammadiyah masih belum optimal. Mukhaer mengharapkan ITB AD menjadi pusat kajian untuk pengembangan wakaf persyarikatan di Indonesia serta membantu proses pemberdayaan umat serta ikut membangun perekonomian umat.

“Di saat yayasan lain sudah bergerak maju mengembangkan inovasi wakaf misalnya wakaf produktif dan crowdfunding. Muhammadiyah masih berkutat dengan urusan administrasi dan legalitas sehingga pemanfaatan aset wakaf masih banyak yang terbengkalai terutama aset wakaf tidak bergerak,” jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) pusat, Amirsyah Tambunan mengharapkan agar CSAS ITB AD dapat menjadi mitra Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam mempersiapkan pengembangan wakaf yang lebih produktif untuk kepentingan ummat.

“CSAS ITB AD yang merupakan satu-satunya di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia yang memiliki pusat kajian wakaf dapat menjadi mitra Majelis Wakaf PP Muhammadiyah untuk mempersiapkan dengan matang studi kelayakan pengembangan wakaf persyarikatan yang lebih produktif untuk kemaslahatan umat,” ucap Amirsyah Tambunan yang juga merupakan Wakil Ketua Majelis Wakaf PP Muhammadiyah.

Sekretaris Wakaf PP Muhammadiyah, Fetrimen menegaskan bahwa saat ini Majelis Wakaf PP Muhammadiyah sedang menyelesaikan inventarisasi tanah wakaf Muhammadiyah se-Indonesia yang dilaporkan di Muktamar Muhammadiyah yang akan datang.

Direktur Pascasarjana ITB AD Saiful Anwar menegaskan bahwa aset wakaf sangat penting dikelola untuk mengembangkan wakaf yang bersifat produktif.

“Jadi wakaf tergantung bagaimana pengembangan asetnya agar mendatangkan kemaslahatan umat. Mengutip pendapat Marshal Hodgson mengatakan bahwa naik turunnya peradaban Islam seiring naik turunnya kondisi perwakafan di Indonesia,” jelas Saiful Anwar yang juga merupakan Sekretaris Wakaf Inovatif.

Sementara itu Guru Besar Ekonomi Islam Universitas Airlangga Prof. Raditya Sukmana juga merupakan professor wakaf pertama di Indonesia menekankan bahwa potensi aset wakaf Muhammadiyah sangat luar biasa. Untuk pengelolannya yang lebih optimal dapat belajar dari Singapura yang telah menghasilkan triliunan aset wakaf. (Cut Nauval Dafistri)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments