Banda Aceh (Waspada Aceh) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh menyampaikan data perkembangan inflasi di Aceh naik secara keseluruhan 0,25 persen pada Mei 2021, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,83 pada April 2021 menjadi 107,10 pada Mei 2021.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Mei) 2021 sebesar 0,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2021 terhadap Mei 2020) sebesar 2,27 persen.
Kenaikan inflasi tersebut disampaikan oleh Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Aceh, Mohamad Irawan, dalam konferensi pers virtual melalui link YouTube Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, Rabu (2/6/2021). Kata dia, Inflasi yang terjadi di Aceh (gabungan 3 kota) yaitu, Meulaboh, Banda Aceh, Lhokseumawe.
Dia mengatakan, terjadinya kenaikan harga gabungan 3 kota yaitu dengan rincian, Meulaboh 0,79 persen, Banda Aceh 0,17 persen, Lhokseumawe 0,19. Terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.
Irawan menyampaikan, kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,41 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,20 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, kelompok transportasi sebesar 0,35 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,09 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,92 persen.
Dia juga menyampaikan, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu: kelompok pendidikan,” bebernya. (Kia Rukiah).
