Tapaktuan (Waspada Aceh) – Para petugas melakukan observasi pada seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masuk perangkap Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Gunung Sampali, Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.
Observasi terhadap harimau tersebut dilakukan tim dokter hewan dari BKSDA Aceh dan Forum Komunikasi Leuser (FKL) di kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Tapaktuan, Aceh Selatan, Minggu (5/2/2023).
Drh. Rosa Rika Wahyuni dari BKSDA Aceh, kepada Waspadaaceh.com, mengatakan, tim medis yang terdiri dari lima orang telah selesai melakukan penanganan medis secara fisik maupun bagian dalam terhadap harimau tersebut.
Dari hasil pemeriksaan secara fisik,
harimau mengalami luka berat di empat titik bagian badan dan wajah akibat benda tajam. Kedalaman luka pada satwa dilindungi itu bervariasi 1-5 Cm dan panjang 1-10 Cm.
“Empat titik luka itu sudah ditangani oleh tim medis dengan dijahit dan untuk bagian dalam kita menunggu hasil laboratorium. Kami melakukan penanganan medis kepada harimau tadi sekitar tiga jam lebih,” katanya.
Dia menyebutkan, harimau berjenis
kelamin betina dan berumur diperkirakan 3-4 tahun tersebut memiliki panjang 2,2 mater dengan berat badan 51 Kg.
“Kami menduga harimau itu terluka akibat terjadinya interaksi negatif manusia dan harimau di Gunung Sampali, Kluet Tengah, belum lama ini,” katanya
Dia mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan, dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa.
“Kami juga berharap semoga harimau ini cepat membaik supaya dapat dilepaskan liarkan kembali ke habitatnya yaitu hutan lindung,” harapnya. (*)
