Redelong (Waspada Aceh) – Hari pertama masuk kerja, saat para ASN dengan suasana Idul Fitri, Bupati Bener Meriah, Tgk. Syarkawi membuat kejutan dengan memutasi dan melantik 136 ASN, pejabat eselon II, III dan IV.
Pada mutasi yang berlangsung, Senin (10/6/2019) di aula Sekdakab, Abuya panggilan akrab bupati, mempercayakan sejumlah jabatan Kadis, Kabag dan Camat kepada orang yang diharapkan mampu memacu percepatan pembangunan di negeri Burni Telong ini.
Kadis Koperasi dan UKM dipercayakan kepada Sayutiman, yang sebelumnya menjabat Kadis Sosial. Untuk kepala RSUD Muyang Kute, Abuya mempercayakan kepada dr. Sri Tabah Hati, menggantikan dr. Alwin Munawariko.
Riswandi Putra dipercaya sebagai Kadis Parawisata, yang sebelumnya menjabat Kadis Perhubungan. Haily Yoga yang sebelumnya menjabat Kadis Pariwisata digeser menjadi Kadis Transmigrasi. Sementara Kadis Perhubungan dijabat Abd Gani.
Dokter senior yang pernah menjabat sebagai kepala RSUD Muyang Kute, dr. Aliyin, kemudian dipercaya menjabat Kadis Kesehatan, dimutasi menjadi Kadis Pemberdayaan Perempuan. Kepala BKPP diemban Muhamad Jafar. Sementara Ishak dipercaya menjabat Kadis Lingkungan hidup, yang sebelumnya jabatan itu diisi oleh Gading.
Selain pejebat eselon II, bupati juga melakukan mutasi untuk pejabat eselon III. Kabag Hukum dipercayakan kepada Sanusi Purnama Dede, sebelumnya menjabat sebagai Camat Pintu Rime Gayo. Kabag Humas dipercayakan kepada Walidi, sementara Kabag Humas yang lama, Syukur dipercaya menjabat Kepala Sekretariat Majelis Pendidikan.
Untuk Kabag Umum dipercayakan kepada Tgk. Muhajir. Kabag Tapem diberikan kepada Kharimansyah, Kabag Ekonomi diemban Arkiandi. Untuk camat, bupati mempercayakan Khalissuddin sebagai Camat Syiah Utama, yang sebelumnya menjabat Sekretaris Kominfo.
Jabatan camat lainya, dipercayakan kepada Ismail menjadi Camat Mesidah. M. Duad menjabat Camat Permata, Camat Pintu Rime Gayo diemban Edi Iwansyah, Camat Timang Gajah dipercayakan kepada Budi Nugroho .
Bupati Syarkawi usai pelantikan menyampaikan amanatnya kepada mereka yang dipercaya mengemban jabatan, agar membawa nuansa baru dan suasana baru.
“Perlu saya tekankan, pelantikan ini murni tuntutan daerah. Saya tidak pernah menerima uang sepeserpun untuk memutasi seseorang. Semua ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada,” sebut Syarkawi. (b32)
