Senin, Mei 20, 2024
Google search engine
BerandaAcehHAkA Perkuat Kolaborasi Gampong untuk Pelestarian Ekosistem Leuser

HAkA Perkuat Kolaborasi Gampong untuk Pelestarian Ekosistem Leuser

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dalam upaya memperkuat pelestarian Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA) telah mengadakan Konsultasi Bersama yang melibatkan 14 desa di sekitar KEL.

Agenda konsultasi bersama tersebut diisi dengan  berbagai kegiatan yakni  sesi berbagi cerita sukses dan pengalaman dari masing-masing desa, kunjungan lapangan ke Gampong Nusa untuk melihat praktik ekowisata, dan sesi pembangunan gerakan kolaborasi untuk pelestarian KEL.

Pertemuan ini  berlangsung pada 6 hingga 8 Mei 2024 di Hotel Rasamala, Banda Aceh.

Untuk diketahui, Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) merupakan salah satu hutan hujan tropis terkaya di Asia Tenggara, menutupi lebih dari 2,6 juta hektare di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Kawasan ini tidak hanya penting bagi kehidupan masyarakat di Aceh tetapi juga sebagai habitat bagi empat spesies satwa kunci: orangutan sumatera, gajah sumatera, harimau sumatera, dan badak sumatera. Selain itu, KEL memiliki peran vital dalam mitigasi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.

Namun, KEL saat ini menghadapi ancaman serius akibat deforestasi dan aktivitas manusia yang merusak. Konsultasi ini menjadi ruang dialog untuk memperkuat kolaborasi antara desa-desa dari 9 Kabupaten di sekitar KEL, dengan tujuan menjaga dan memanfaatkan KEL secara berkelanjutan.

Rubama, koordinator Pemberdayaan Masyarakat Yayasan HAkA, berharap agar Gampong-gampong di sekitar KEL akan terus aktif dalam perlindungan lingkungan.

“Kolaborasi lintas sektor dan multi pihak menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan upaya-upaya positif yang telah dilakukan,” ujarnya, Rabu (8/5/2024).

Konsultasi ini juga dihadiri oleh narasumber dari Ecovillage Silimalombu-Sumatera Utara dan PT PEMA, yang berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam membangun ekonomi hijau berbasis potensi lokal. Kunjungan lapangan ke Gampong Nusa memberikan peluang untuk belajar dan melihat langsung penerapan ekonomi hijau melalui pengelolaan wisata berbasis masyarakat.

Abdillah, Project leader carbon PT. PEMA, menekankan pentingnya peran berbagai pihak dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui ekonomi hijau. “Masyarakat perlu mengevaluasi potensi dan masalah non ekonomi, seperti sumber daya, pengorganisasian lembaga, legalitas, SOP, manajemen konflik, dan pelajaran yang didapat, dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” katanya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER