Sabtu, Juli 27, 2024
Google search engine
BerandaGuru Ngaji Kritis Diracun Teman Dekat di Banda Aceh

Guru Ngaji Kritis Diracun Teman Dekat di Banda Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Seorang guru mengaji, Erawati, 37, warga Gampong Mulia, Kecamatan Mulia, Banda Aceh, mengalami kritis dan nyaris tewas, diduga diracun teman dekat yang dikenalnya sejak sekolah menengah pertama (SMP).

Korban, Erawati menuturkan, di Banda Aceh, Selasa (9/10/2018), teman dekatnya tersebut berinisial M, 37, wanita yang tinggal di kawasan Lambaro, Kabupaten Aceh Besar. Kejadiannya pada 27 September 2018.

“Akibat kejadian tersebut, saya sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit. Saya juga nyaris kehilangan kalung emas seberat delapan mayam yang ditarik dari leher saat saya dalam keadaan lemas,” ungkap Erawati.

Pengakuan tersebut dikemukakan korban Erawati di Kantor Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA). Erawati didampingi suaminya, Efendi, ke Kantor YARA meminta pendampingan hukum atas kasus yang menimpanya.

Terkait kasus tersebut, Erawati mengatakan sudah melaporkan ke Polsek Kuta Alam, Polresta Banda Aceh. Kepolisian sudah menahan teman dekatnya berinisial M sejak pekan lalu.

Erawati menuturkan, kejadian berawal ketika M datang ke rumahnya pada Kamis (27/9/2018). M datang dengan maksud meminjam uang Rp2,5 juta. Namun korban mengaku tidak memiliki uang sebanyak yang dipinjam temannya tersebut.

“Saat itu M meminjam dengan dalih untuk membayar kredit. Saya tidak tahu kredit apa. Sebelumnya, M memang pernah meminjam uang hingga Rp5 juta. Pinjamam tersebut sudah dilunasinya,” ungkap Erawati.

Saat itu, sebut Erawati, temannya datang dengan wajah memelas. Melihat keadaan itu, dia mengajak M mencari pinjaman ke kenalannya. Namun uang yang dipinjam tetap tidak ada.

Setelah tidak mendapat pinjaman, akhirnya mereka kembali ke rumah Erawati. Di rumah, M mengajak makan bakso, saat melintas di rumah korban. Mereka memesan dua mangkok untuk memakannya di rumah korban.

Ketika hendak menyantap bakso, M meminta dibelikan minuman Milo. Lalu Erawati pergi ke kedai membeli minuman Milo yang tidak jauh dari rumahnya.

Sekembalinya dari kedai, Erawati melihat bakso di mangkok miliknya tidak seperti biasa, tetapi berwarna hitam dan seperti berpasir. Namun, karena tidak ada prasangka buruk, dirinya pun menyantap bakso tersebut.

“Beberapa menit kemudian, saya pusing, mual, dan muntah. Keadaan saya begitu lemah. Saat dalam kondisi seperti itu, saya merasa ada orang yang menarik pelan kalung emas di leher. Saya yakin orang itu M,” ungkap dia.

Melihat Erawati dalam keadaan kritis, M memanggil tetangga korban. Selang beberapa saat kemudian tetangga korban datang menolongnya.

Ketika kondisi antara sadar dan tidak, Erawati sempat berteriak kehilangan kalung emasnya. Setelah diperiksa, ternyata kalung emas dengan berat delapan mayam tersebut ada di tangan M. M pun dipaksa mengembalikan oleh tetangga Erawati.

“Lalu, tetangga menghubungi suami saya hingga akhirnya saya dibawa ke rumah sakit. Saya sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit. Sekarang ini, saya masih rawat jalan dan masih trauma akibat kejadian tersebut,” kata Erawati.

Ketua YARA Safaruddin menyatakan pihaknya akan mendampingi korban selama proses hukum berlangsung. Saat ini, kasus tersebut ditangani kepolisian.

“Kami menduga korban diracun. Namun jenis racun yang digunakan belum diketahui. Kasus ini menarik karena korban dan terduga pelaku sudah saling mengenal sejak kecil,” pungkas Safaruddin. (ria)

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER