Banda Aceh (Waspada Aceh) – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo mengatakan, menyikapi perkembangan lingkungan strategis bangsa Indonesia, sepertinya muncul berbagai bentuk egoisme, baik bersifat kedaerahan, kesukuan dan fanatisme keagamaan, yang seringkali berpotensi memunculkan konflik.
Gubernur Lemhanas mengungkapkan hal itu pada kegiatan dialog wawasan kebangsaan dengan sejumlah birokrat, akademisi, tokoh masyarakat, TNI dan Polri, tokoh agama dan LSM di Banda Aceh, Selasa (12/3/2019).
Agus Widjojo menyebutkan, kondisi saat ini semakin terasa tatkala bangsa Indonesia memasuki agenda politik nasional Pemilu serentak tahun 2019. Pada tahap kampanye seperti sekarang, saling tarik-menarik kepentingan antar kelompok semakin tajam dan menimbulkan pro dan kontra.
“Sehingga seringkali mengabaikan prinsip-prinsip keharmonisan dan kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Agus Widjoyo, melalui kegiatan dialog wawasan kebangsaan, diharapkan dapat menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi serta semangat kebangsaan yang tangguh dalam rangka menghadapi berbagai tantangan dan ancaman globalisasi.
Menurutnya, rasa kebangsaan serta nasionalisme yang tinggi akan dapat mendorong semangat untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa. Sekaligus adanya dorongan untuk membela kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan.
“Saya berpesan kepada para peserta agar kesempatan yang singkat ini dapat digunakan sebaik-baiknya. Manfaatkan kegiatan ini sebagai wadah tukar pikiran dan pengalaman guna menyatukan dan memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara,” terangnya lagi.
Kegiatan dialog wawasan kebangsaan ini akan berlangsung selama tiga hari, yaitu mulai tanggal 12 – 14 Maret 2019. (Gito)
