Banda Aceh (Waspada Aceh) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menerapkan sistem go green untuk gedung baru BSI yang ditarget akan selesai 14 bulan ke depan. Go green tersebut, dengan penggunaan solar panel yang akan menyokong 20% sistem kelistrikan gedung.
“Kita memiliki panas yang luar biasa. Dalam setahun hanya 3 bulan yang hujan. Ini menjadi potensi go green energy dengan bantuan solar panel untuk kelistrikan kita. Ini yang kita manfaatkan, tidak hanya gedung termasuk ke program-program ke masyarakat lainnya,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat ground breaking pembangunan gedung baru BSI Regional Aceh di Banda Aceh, Selasa (6/9/2022).
Hery mengatakan, Gedung BSI Regional Office Aceh yang berkonsep green building hemat energi dan ramah lingkungan ini, nantinya akan menjadi landmark kota Serambi Mekah. Rencananya, gedung ini akan dibangun 10 lantai setinggi 46 meter, 8 lantai keatas dan 2 lantai basement dengan solar panel di atapnya.
Peletakan batu pertama gedung tertinggi di Aceh itu turut dihadiri Wali Nanggroe Aceh PYM Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin, Asisten Administrasi dan Umum Gubernur Aceh Iskandar AP dan Direktur Utama PT PP (persero) Novel Arsyad di Banda Aceh.
Hery Gunardi menjelaskan groundbreaking pembangunan Gedung BSI Aceh ini merupakan salah satu implementasi komitmen BSI mendukung green economy, yang menjadi program prioritas pemerintah dalam Presidensi G20.
“Sebagai pijakan awal, kami mulai pembangunan gedung BSI yang ramah lingkungan dan hemat energi ini di Banda Aceh, sekaligus bagian dari mengimplementasikan konsep environmental, social, and governance (ESG),” ujar Hery.
Selain mengusung konsep green building, nantinya gedung tersebut juga dirancang mengakomodir unsur budaya dan kearifan lokal dalam desain arsitekturnya. Selain itu juga akan tersedia media publikasi videotron yang menyatu dengan sisi luar gedung sebagai media publikasi publik pertama di Aceh.
“Pembangunan gedung ini tidak akan meninggalkan unsur-unsur budaya dan kearifan lokal Aceh yang sering disebut sebagai Kota Serambi Mekah. Apalagi Islam adalah agama wad’un ilāhiyyun, senantiasa sejalan dengan budaya masyarakat selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam,” tegasnya.
BSI hingga kini secara konsisten akan terus mendukung keuangan berkelanjutan, terkait implementasi ESG, BSI mencatat penyaluran pembiayaan hingga Juni 2022 mencapai Rp50,05 triliun. Sedangkan dana untuk Corporate Social Responsibility (CSR) perseroan yang mengusung konsep people, planet, dan profit (3P) telah tersalurkan sebesar Rp84,1 miliar ke berbagai sektor socioeconomic. (sulaiman achmad)